ALLAH TIDAK SERUPA DENGAN MAKHLUKYA

Hai cantik.... apa kabar semua?
Kita akan membahas tentang Allah nih...

Ayat dibawah ini adalah ayat yang menafikan bahwa Allah tidak sama dengan siapapun dari makhluk-makhluknya. Karena nama-nama Allah semuanya husna (di puncak kebaikan) dan sifat-sifatnya 'ulya (tinggi dengan kesempurnaan ketinggian-Nya)  dengan tidak ada cacat didalamnya,. Nah untuk diketahui bahwa Allah tidak serupa dengan sesuatu apapun.

Allah berfirman :
 "Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Banyak orang yang terjatuh dalam kesalahan yang fatal dan bahkan sangat fatal, ketika memaknai kata kamitslihi pada ayat diatas dengan mengatakan "Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa-yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Saya menulis ini karena sayapun dahulu pernah salah memahami hal ini. Kesalahan bermula dari salah tanggap dalam sebuah kajian ilmiyah, Ustadz mengatakan A saya menanggapi B dan saya tidak bertanya lebih lanjut kepada Ustadz-nya tentang makna ayat tersebut. Lalu saat saya terus belajar, saya pun semakin tau bahwa ilmu itu terkadang bisa salah ketika sampai kepada kita, karena faktor-faktor lelah, letih dan semisalnya.

Sebelumnya saya berkata bahwa huruf Kaf diatas bermakna seperti. nah ketika huruf ini bertemu dengan kalimat dibelakangnya yaitu mitsli yang juga bermakna seperti, maka disitu saya pun mengambil kesimpulan bahwa ada dua kata "seperti" pada ayat diatas. Dan anggapan ini ternyata salah. Saya mengetahui kesalahan ini setelah saya terus belajar.

Dalam kaidah bahasa arab, huruf jar Kaf terbagi dua :
1. Huruf jar kaf bermakna Litasybih (penyerupaan). Lebih tepatnya litasybih yaitu menyamakan dua dzat yang berbeda.
B. Huruf jar kaf bermakna Zaaidah litaukid (tambahan untuk menguatkan). Atau lebih jelasnya dia tidak bermakna seperti tapi hanya tambahan saja yang tidak boleh diterjemahkan dengan kata seperti.

Untuk membedakan antara dua huruf jar kaf diatas, ada kaidahnya.
1. jika kaf memajrurkan isim (kata benda) yang berbeda makna dengan dirinya maka dia bermakna litasybih.
Contoh : Aliyyun kal asadi (Ali seperti singa), Muhammadun kal jibaali (Muhammad seperti gunung) dll.
Ali dan asad adalah dua dzat yang berbeda demikian pula Muhammad dan jibaal, dan kaf disini harus dimaknakan dengan litasybih karena kaidahnya seperti itu, sehingga maknanya adalah Ali dia seperti singa yaitu keberaniannya.

2. Jika kaf memajrurkan isim yang semakna dengan dirinya maka dia bermakna Zaaidah litaukid atau bisa disebut litaukid saja.
Contoh :  
Allah berfirman :
 "Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Kata kaf  dan misli diatas memiliki makna yang sama yaitu serupa, namun jika kaf memajrurkan (meng-kasrohkan)  isim (kata benda) yang semakna dengan dirinya maka dia bermakna Zaaidah litaukid dan tidak boleh dimaknakan dengan arti serupa atau semisal. Sehingga makna yang benar adalah :

"Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Jika kita maknakan kata kaf pada ayat diatas dengan misli, maka kalimat pada ayat diatas akan seperti ini :
"Laisa mitsla mitslihi syaiun...." Artinya : Tidak ada yang serupa dengan serupaannya Allah."

Dengan ucapan ini kita justru jatuh kedalam syirik, karena kita menganggap Allah punya kembaran, sehingga kita menafikan bahwa tidak ada yang serupa dengan kembarannya Allah. Padahal Allah tidak punya kembaran. Waliyaadzubillah. Seperti itulah maknanya jika kita salah mengartikan kata kaf yang memajrurkan isim yang semakna dengan dirinya.

Ini menunjukkan kita harus terus belajar dan mencari sanad ilmu yang lebih banyak agar kita terangkat dari kejahilan diri kita. Walhamdulillah tugas saya sudah selesai.

Masih banyak faedah-faedah qowaid yang ingin saya tulis disini, dan insya Allah dilain waktu.

Semoga bermanfaat.

Related Posts:

8 Responses to "ALLAH TIDAK SERUPA DENGAN MAKHLUKYA"

  1. Bingung cari Situs Poker Terpercaya ??
    Sering kalah? lebih sering deposit dari pada wd??

    Solusi Terbaik Buat Member Yang Sering Lose !!
    Pokers128(dot)com

    Buktiin Sendiri Main Di Pokers128 !

    Bisa Main Dari HP !!
    Support IOS & ANDROID

    7 Games Dalam 1 User_ID

    Menangkan Jackpot Harian S/d Puluhan Juta
    Jackpot Global Ratusan Juta

    Minimal Deposit Sangat Terjangkau !!
    Rp 10,000

    Withdraw Diproses Super Cepat !
    1menit s/d 3menit

    JANGAN TUNGGU DAN JANGAN RAGU LAGI UNTUK MENJADI SEORANG PEMENANG DAN DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA DI WWW.S1288POKER.COM

    Info lebih lengkap,silahkan hubungi CS 24/7 kami melalui :
    PIN BBM : 7AC8D76B
    WA : 08122221680
    Twitter : @S1288POKER

    BalasHapus
  2. Terimakasih kak atas ilmunya. :)

    BalasHapus
  3. Terlalu rumit cara menguraikannya

    BalasHapus
  4. Allah itu laisa, jika sudah dikatakan laisA jgn lagi mencari persamaanya.Allah tdk bisa dikenal dgn ilmu,kecuali dgn ilmu Allah jua

    BalasHapus
  5. Menurut Prof Quraish Shihab, arti Laisa kamistlihi syaiun ini : Tidak ada yang seperti 'seperti Allah'. Atau : Tiada yang seperti semisalNya. Maksudnya, belio menjelaskan: bahkan yang seperti Allah pun, bagaimanapun persepsinya, itu tidak ada yg mampu menyamai dzat Allah. Jadi bahkan 'seperti Allah' saja , tdk ada yg menyerupaiNya. Jangankan serupa dengan Allah, yang miripNya pun tak ada. Wallahu a'lam bishawab.

    BalasHapus