AKU JATUH CINTA

Hai cantik, semoga kalian dalam lindungan Allah. Kita berbicara cinta lagi nih. Oya pernahkan kalian berpikir suatu ketika ada sesuatu yang hadir di hati kalian? Rasanya begitu berbungan-bunga dan menggelisahkan jiwamu kan? Itulah cinta wahai saudariku yang cantik, cinta yang mungkin datang dihatimu secara tiba-tiba tanpa engkau kehendaki. 

Cinta memang indah, dan siapapun mungkin pernah merasakannya. Mungkin timbul pertanyaan dalam diri kita, apakah jatuh cinta dan mengharap agar dicintai itu boleh? 

Saudariku.... perkara cinta memang sangat mengagumkan, bahkan bisa membuat seseorang itu melamun dan menghayalkan sesuatu yang mungkin tidak terjangakau oleh akal dan pikirannya. Seperti sedang berjalan diatas tumpukan bungan sakura. Atau mungkin seperti sedang berada di taman-taman bunga yang indah penuh warna-warni. Hatipun riang bergembira penuh tawa, karena yang ada dihatinya adalah sang kekasih tercinta. Tapi tunggu, sebelum kita berbicara tentang cinta sepasang kekasih, yang pertama yang perlu dipahami bahwa Allah-pun punya rasa cinta. Rasulullah pun juga punya rasa cinta. Para ulama-pun pernah jatuh cinta. Bahkan saat engkau-pun berjalan di kampus mu atau disekolah mu, cinta-pun menyapa hati kecilmu. lalu bagaimana kita menyikapinya?

Engkau boleh JATUH CINTA pada siapapun asal tidak berlawanan dengan konsep cinta kepada Allah. Engkau-pun boleh mencintai orang tua-mu atau adik dan kakak mu. Engkaupun tidak dilarang mencintai teman-teman-mu, bahkan sebagai pria dan wanita engkau-pun berhak mencintai lawan jenis-mu. Namun, sekarang makna cinta itu sungguh telah kabur dan pudar warnanya. Manakah cinta yang sejati itu? Kemanakah ia? Engkau harus mencarinya saudariku, harus engkau mencarinya. Karena hati kita hampir tidak pernah lepas dari jatuh cinta. Bahkan mungkin kita pernah mengatakan pada diri kita, aku sedang jatuh cinta...! :)

Permasalahannya bukan jatuh cintanya wahai saudariku, tapi yang terpenting bagaimana kita akan mengolah cinta yang bersemi di hati kita itu. Sebab cinta bisa mengisi hatimu dimanapun, di kampus, di sekolah, di tempat parkir, di super market, di stasiun kereta, di bandara dan dimanapun engkau berada.

Cinta itu perkara hati wahai saudariku maka para ulama pun jatuh cinta, orang-orang shaleh pun jatuh cinta. Maka mengapa engkau menyalahkan hatimu jika rasa itu hadir mengisi ruang dan relung-relungnya. Dan apalah arti sebuah kehidupan saudariku bila tanpa ada cinta sebagai hiasan hati? Karena memang hati tak kuasa menanggung beban cinta.

Pernah ku mendengar sebuah syair yang diucapkan oleh seorang muslim ketika cinta mengisi ruang dihatinya. Ia berkata :

“Cinta, mengapa ia hadir di hati manusia hebat seperti ku.

Ketika rindu menghiasinya, alangkah gelisahnya jiwa.

Seakan tak ada ruang bagi siapapun untuk menempatinya.

Alangkah berat apa yang dirasakan hati dan aku menduga ini adalah cinta yang datang begitu saja.

Seolah-olah aku sedang memikul langit.

Aduhai mengapa jiwa selalu mengingat-ngingat kecantikan dan ketaatan itu.

Seakan rembulan dimalam yang cerah.

Sungguh aku tau ini cinta yang tidak ku kehendaki kedatangannya.

Lalu mengapa cinta ini hadir dihatiku, padahal aku laki-laki seperti singa.

Amukanku seperti amukan badai.

Kemarahanku seperti suara petir yang mengguntur.

Dan kilatan pedangku seperti matahari yang meluluh lantahkan pasukan berkuda musuh.

Duhai kiranya lesatan panah musuh dalam pertempuran itu membunuhku, itu lebih ringan 

dari lesatan panah-panah cinta.


Karena musuh hanya membidik jasadku, sedangkan cinta membidik ruh dan jasadku.
 
                                        Manakah yang lebih berat untuk ditanggung hamba?

                                                                             ******

Karena itu milikilah E-book AKU JATUH CINTA ini, karena didalamnya membahas semua apa yang dipaparkan diatas dengan mudah dan bahasa yang menarik. Dan E-book ini membahas pula apa saja yang menyababkan cinta itu bersemi dihatimu dan bagaimana menyikapinya? Semoga Ebook ini bermanfaat sebagai motivasi dan dorongan untuk menjadi yang lebih baik dan yang terbaik bagi dunia dan akhirat kita dan bagi orang-orang yang patah hati karena cinta.

Judul Ebook : AKU JATUH CINTA

Penulis : Ummu Rumman 

Harga Ebook : Rp. 50.000 ; 

Pemesanan :  087 866 790 131

Email : rumman.electricalengineering@gmail.com

Bagi yang memesan melalui E-mail bisa langsung mengirim E-mail ke alamat diatas dan langsung mengisi formulir pada halaman login blog www.cantik-ah.blogspot.com dan nanti E-book nya akan dikirim melalui E-mail ke alamat E-mail saudara/saudariku. Pemesanan bisa juga melalui nomer ponsel diatas jika penulis sedang offline dengan format pemesanan : Nama#Alamat#Pesan E-Book

Semoga E-book ini ada manfaatnya bagi anda wahai saudara/saudariku, karena didalamnya terdapat manfaat yang banyak dan nasihat serta ibrah. 

 ******

  Ebook ini mulai ditulis pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2012. 
Di tulis ia ini disela-sela menyusun skripsi-ku. 

 E-book AKU JATUH CINTA ini juga pernah di publikasikan di Yogyakarta pada tahun 2012 oleh :
FORUM STUDI ISLAM MAHASISWA
Sekretariat : Wisma al-Falah (Komplek Masjid Al-Mubarak/Utara
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Jl. Ring Road Selatan, Gg. Kenanga no.11B
Tegalrejo-Tamantirto-Kasihan-Bantul
DI Yogyakarta 55183


Pada Tahun 2015 E-book AKU JATUH CINTA ini dipublikasikan secara pribadi oleh :
www.cantik-ah.blogspot.com

Alamat Penulis saat ini :

Pondok Pesantren al-Furqon al-Islami
Srowo-Sidayu-Gresik-Jawa Timur
Kode Pos 61153

Baarakallahu fiikum.


Related Posts:

KECANTIKAN YANG SEJATI BUKAN PADA ELOKNYA WAJAH

Hai cantik... semoga kalian selalu dalam lindungan Allah. Kecantikan, sebuah kata yang selalu terdengar dan menjadi taman bagi kaum hawa. Apa sebenarnya kecantikan yang sejati itu?
Saudari ku yang cantik... Ternyata kecantikan sejati itu bukan pada wajah yang memikat dan elok dipandang mata wahai saudariku, akan tetapi kecantikan sejati itu ada pada hatimu itu yang membuat orang Jatuh Cinta Wajah yang cantik akan menua dan menjadi keriput. Kulit yang kencang seiring waktu akan menjadi keriput. Tapi kecantikan hati dialah segala-galanya. Pernah seorang muslim berkata tentang wanita yang terindah.

”Alangkah memikat hati perangai yang baik.

Dan sungguh menyejukkan jiwa tutur kata yang santun.

Ia laksana bidadari, padahal ia tak secantik dan seanggun bidadari.

Mengapa aku terpikat?

Apa yang membuat aku terjerat?

Aku bertanya, apakah ini cinta?

Lalu akupun menyadari inilah cinta.

Ia tumbuh dihatiku tatkala aku melihat keanggunan sikap karena ia shalehah.

aku-pun jatuh cinta padahal yang ku cintai tidak seindah rembulan.

Karena ketaqwaannya, ia seakan-akan bidadari-bidadari dalam pingitan.

Atau seolah-olah butiran-butiran permata dalam istana”

*****
Demikian ucapan orang-orang yang yang tidak tertipu dengan kecantikan sesaat, karena ia tau KECANTIKAN yang sejati adalah kecantikan hatinya.  :)

Related Posts:

BIDADARI-PUN JATUH CINTA


Hai saudariku yang cantik... semoga kalian baik-baik saja. Cinta lagi dan cinta lagi, topik yang tidak pernah henti-hentinya diusung oleh manusia, karena memang manusia adalah makhluk paling mulia. Romantika cinta memang begitu menggeliat, tua muda dan lebih-lebih para remaja. Namun saudariku, ada cinta yang terpuji dan ada juga cinta yang tak terpuji. Ada yang dibangun diatas cinta yang hakiki dan ada pula yang membangunnya diatas kedustaan dan dosa. Cintamu itulah ungkapan hatimu yang terdalam, saat bunga-bunga mulai mekar ditaman hati. Dan ketika itu, ternyata engkau telah dewasa wahai saudariku. Jatuh cinta itu boleh karena memang jatuh cinta adalah perkara yang diluar kendali manusia, namun yang terpenting dari semua itu adalah, bagaimana kita mengolah cinta itu menjadi indah dan rindang dedaunannya dan kuat dan kokoh akar-akarnya. Jadi tidak perlu cemas wahai saudariku yang cantik, karena bidadari-pun Jatuh Cinta kepada suami-suami mereka kelak apalagi kita?!! 

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

“Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan sebaya umurnya.” 
(QS. Al-Waaqi'ah : 35-37)

Bidadari-pun memiliki perasaan cinta saudariku, maka pantas jika engkau-pun memilikinya. Apalah kita dibanding bidadari surga. Hanya yang berbeda adalah cinta mereka murni namun cinta kita telah ternoda. Cinta mereka suci namun cinta kita tidak demikian. Jangan khawatir, kita-pun bisa seperti mereka para bidadari. Tapi saudariku, semua harus ada yang dikorbankan sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya. Yah.. pengorbanan dan pengabdian adalah tanda cinta bukankah seperti itu? Pernah ku dengar ucapan seorang penyair yang berkata tentang cinta : 

“Cinta adalah bunga-nya sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah tangkainya. Cinta adalah dedaunan-nya sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah batang-batangnya. Cinta adalah akar-akar-nya sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah airnya."   

Ku dengar pula perkataan penyair yang lain : 

"Cinta adalah ruh-nya kehidupan sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah anak tangga untuk mencapai puncaknya."   

Kitapun bisa bercinta sebagaimana bidadari surga, namun... harus ada pengorbanan wahai saudariku, harus ada pengorbanan atas nama Cinta Yang Sejati..! 

Baarakallahu fiikum.



Judul Ebook : AKU JATUH CINTA

Penulis       : Ummu Rumman

Related Posts:

BERATNYA MEMIKUL CINTA

Hai cantik... Semoga Allah merahmati kalian. Kita akan berbicara tentang cinta lagi. Yah..,cinta dan cinta lagi itulah pembahasan yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita sedetik-pun. Tidak mengapa saudariku yang cantik.. karena Allah-pun berbicara tentang cinta.  

Saudariku yang jelita... Allah, Dia-lah Dzat yang menggenggam hati setiap manusia dan Dia memasukkan cinta ke dalam hati setiap anak adam siapapun dia. Cinta adalah perkara yang agung, yang tidak akan tercela ia jika dilandaskan pada fitrah yang lurus yang sesuai dengan tuntunan syariat Allah. Bukan-kah para ulama pernah jatuh cinta..? Bukankah para Nabi-pun pernah mencintai...? Bahkan bidadari pun jatuh cinta? Karena itu, kita adalah manusia biasa yang memang sudah di fitrahkan untuk mencinta. bahkan seolah-olah kita lebih memilih untuk "memikul gunung" dari pada memikul cinta. Allah berfirman : 

“Artinya : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” (Al-Baqarah : 286).

Cukuplah satu ayat ini yang dapat menggambarkan betapa beratnya cinta ketika ia menghiasi hati dan mengisi ruang-ruangnya. Sebagian ulama terdahulu seperti Thawush menafsirkan maksud "...Janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” adalah CINTA. Karena memang sifat manusia ditabiati sangat lemah jika hati telah dipenuhi cinta

Saudariku yang jelita... Masih banyak lagi ayat-ayat al-qur'an kita yang mulia yang berbicara tentang cinta yang mulia ini. Fahamilah saudariku hakikat cinta yang sebenarnya dari sumbernya yang murni yaitu al-Qur'an dan sunnah Nabi-Nya. Karena kalianlah target akhir dari kisah cinta  itu dari sekian banyak orang-orang yang mengatakn cinta padamu padahal itu hanyalah jebakan. Segera milikilah E-book Cinta..!

Judul Ebook : CINTA

Penulis       : Ummu Rumman

Related Posts:

MEMIKUL CINTA ITU BERAT

Hai cantik... Semoga Allah merahmati kalian. Kita akan berbicara tentang cinta lagi. Yah..,cinta dan cinta lagi itulah pembahasan yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita sedetik-pun. Tidak mengapa saudariku yang cantik.. karena Allah-pun berbicara tentang cinta.  

Saudariku yang jelita... Allah, Dia-lah Dzat yang menggenggam hati setiap manusia dan Dia memasukkan cinta ke dalam hati setiap anak adam siapapun dia. Cinta adalah perkara yang agung, yang tidak akan tercela ia jika dilandaskan pada fitrah yang lurus yang sesuai dengan tuntunan syariat Allah. Bukan-kah para ulama pernah jatuh cinta..? Bukankah para Nabi-pun pernah mencintai...? Bahkan bidadari pun jatuh cinta? Karena itu, kita adalah manusia biasa yang memang sudah di fitrahkan untuk mencinta. bahkan seolah-olah kita lebih memilih untuk "memikul gunung" dari pada memikul cinta. Allah berfirman : 

“Artinya : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” (Al-Baqarah : 286).

Cukuplah satu ayat ini yang dapat menggambarkan betapa beratnya cinta ketika ia menghiasi hati dan mengisi ruang-ruangnya. Sebagian ulama terdahulu seperti Thawush menafsirkan maksud "...Janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” adalah CINTA. Karena memang sifat manusia ditabiati sangat lemah jika hati telah dipenuhi cinta

Saudariku yang jelita... Masih banyak lagi ayat-ayat al-qur'an kita yang mulia yang berbicara tentang cinta yang mulia ini. Fahamilah saudariku hakikat cinta yang sebenarnya dari sumbernya yang murni yaitu al-Qur'an dan sunnah Nabi-Nya. Karena kalianlah target akhir dari kisah cinta  itu dari sekian banyak orang-orang yang mengatakn cinta padamu padahal itu hanyalah jebakan. Milikilah E-book Cinta ini segera..!


Judul Ebook : CINTA

Penulis       : Ummu Rumman





Related Posts:

PACARAN ISLAMI?

 Hai gadis.... Apa kabar semua nih... marilah sejenak kita membahas tentang pacaran islami, adakah dalam islam...? 

Saudariku... Jika kita bertanya pada adek-adek kita anak-anak muda usia SMP, SMA juga kepada mahasiswa dan mahasiswi di perguruan tinggi, apakah pacaran itu? Maka akan beragam jawaban yang ada. Atau bisa jadi mereka akan mengatakan pacaran itu boleh, dengan berbagai macam alasan.

Saudariku... Pacaran adalah bentuk ekspresi kejiwaan muda-mudi di usia peralihan. Dari masa anak-anak menuju masa remaja. Pendapatpun bermunculan. Da yang mengatakan, pacaran itu boleh ko, asal tidak melakukan hal-hal yang terlarang. Yang kedua mengatakan, pacaran itu boleh ko, asalkan tidak berdua-duaan. Trus mana yang bener, apakah memang benar ada pacaran islami..? 

Untuk melihat permasalahan ini, kitra harus berada pada titik nol. Artinya kita harus objektif dan ilmiyah dan meninjaunya dari kaca mata Islam. Karena itu kita harus merujuk pada agama kita yang mulia ini berdasarkan dalil-dalilnya. 

Saudariku... 
Tidak satupun perkara yang ada kecuali telah ada petunjuknya dari Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Seorang laki-laki tidak boleh berduaan dengan seorang wanita, dan wanita tidak boleh bepergian kecuali disertai mahramnya.” (HR.Bukhari, dalam Kitab Jaza' ash-Shaid, no.1862, dan Muslim, dalam Kitab al-Hajj, no.424)

Berduaan dengan wanita tidak diperbolehkan, sebagaimana hadits diatas. 

Sahabat Nabi kita yaitu Jabir juga menuturkan bahwa Nabi kita bersabda :

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seseorang beduaan dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya. Sebab, ketiganya adalah setan,” (HR.Ahmad dalam al-musnad 3/339,dan dalam shahih al-Jami', no. 6506)

Makna beriman kepada Allah dan hari akhir adalah orang yang beriman adalah orang yang berilmu dan orang yang verilmu adalah yang takut pada hari kiyamat. Wallahu a'lam.

Saudariku...
Imam kita adalah Nabi dan Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan semua itu kepada kita tanpa tertinggal satu syariatpun. Kemudian dari Jabir bin Sumarah berkata bahwa, “Umar radhiyallahu'anhu berkhutbah kepada manusia di al-Jabiyah, dengan mengatakan, 'Sesungguhnya Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di semisal tempatku ini, lalu beliau bersabda :

“Ketahuilah, janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, sebab ketiganya adalah setan.” (HR.Ahmad dalam al-musnad 1/26, dan at-Tirmidzi, no 2166, Kitab al-Fitan).

Jika berduaan saja tidak diperbolehkan, maka apakah pacaran diperbolehkan wahai saudariku? Jika menjawab dengan hati niscaya jawaban itu lebih dekat kepada kebenaran InsyaAllah. Tapi jika menjawab dengan hawa nafsu kita, kebenaran seterang apapun tidak akan pernah dapat diterima walau seterang mentari di siang hari. Bagi orang yang fitrahnya masih lurus dan bersih, maka tidak diragukan lagi dia akan menjawab dengan jawaban yang tepat, bahwa pacaran itu tidak diperbolehkan! Baik pacaran Islami maupun selainnya, karena pacaran Islami itu-pun tidak akan pernah ada dalam islam wahai saudariku. Pacaran itu hanya ada saat setelah kita melangsungkan aqad pernikahan sebagaimana telah datang riwayat dari Ibnu Abbas bahwa Nabi kita Salallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Tidak diketahui (yang lebih bermanfaat) bagi dua orang yang bercinta seperti nikah.” 
(HR. Ibnu Majah, no. 1847, Kitab an-Nikah, al-Hakim, 2/160; al-Baihaqi, no. 7/78 dan disahihkan al-Albani dalam as-Shilsilah ash-Shahihah, no. 624)

Semoga bermanfaat. Baarakallahu Fiikum

Related Posts:

ANTARA DAULAH ISLAMIYAH, JIHAD, DAN TAUHID

Wahai saudara dan saudariku... 

Agama islam adalah agama yang indah, agama yang sempurna, syariatnya telah lengkap dari segala sisinya, tidak tersisa suatu kebaikan pun kecuali telah datang penjelasannya, dan tidak ada suatu kejelekan pun kecuali telah datang peringatan atasnya. Agama islam adalah agama yang didalamnya Allah telah menetapkan syariat dan hukum-hukum yang kesemuanya adalah inti, tidak ada kulit dalam islam. Baik itu shalat, puasa, zakat, jihad, hukum rajam, tauhid (mengesakan Allah dalam rububiyyah, uluhiyyah, dan asma wa shifat) dan lain sebagainya. 

Syariat-syariat itu memang harus dilaksanakan secara seksama jika memungkinkan wahai saudara dan saudariku, namun jika tidak, maka tidak semestinya ditinggalkan semuanya. Seumpama shalat, tetap wajib dilaksanakan dalam kondisi apapun, baik sehat maupun sakit bagi setiap orang yang telah mukallaf, demikian juga zakat (baik zakat fitrah maupun zakat harta), tetap wajib dikeluarkan zakatnya jika telah datang waktunya atau jika telah sampai nishab. Demikian juga puasa ramadhan wajib bagi setiap mukallaf untuk melaksanakannya kecuali ada udzur-udzur syar’i seperti sakit dan yang semisalnya. 

Demikian juga tauhid, harus tetap ditegakkan pada setiap individu, baik yang muda maupun yang tua dan wajib juga mendakwahkannya, mengamalkannya bahkan dalam setiap desah nafas kita. 

Demikian juga jihad, harus tetap dilaksanakan jika memang kondisinya adalah kondisi yang mengharuskan jihad seperti kaum muslimin diserang dan diperangi oleh orang-orang kafir. Dan ilmu tentang jihad ini memang perlu dipahami secara syar’i bagaimana hukum-hukumnya dan syarat-syaratnya, apakah jihad dilakukan sendiri-sendiri atau bersama ulil amri? Dalam kondisi jihad, apakah perlu ada bendera jihad atau tidak? Dan jihad itu apakah harus membunuh semua jenis orang kafir atau tidak? Apakah harus berhadapan secara langsung dengan musuh yang memerangi kita atau tidak? Dan masih banyak lagi indikasi-indikasi jihad yang syar’i, dan itu semua butuh kepada ilmu.

Demikian juga hukum rajam, dia tetap harus dilaksanakan jika orang yang melakukan perbuatan zina tersebut memang benar-benar berzina dan ada empat orang saksi, atau ada indikasi lain yang memungkinkan diterapkannya hukum rajam seperti pengakuan langsung dari pelaku zina, atau indikasi lain seperti terjadinya kehamilan pada wanita terebut.[1]

Namun permasalahannya, apakah syariat hukum rajam bisa diterapkan sekarang ini? Jawabanya tentu saja tidak, kecuali jika telah terbentuk daulah islamiyah! Lalu apa yang mesti kita lakukan jika tidak ada daulah islamiyah? Kewajiban kita adalah bersabar dan bertaqwa semampu kita berdasarkan firman Allah :

“Artinya, Bertaqwalah kalian kepada Allah semampu kalian” (QS.At-Taghaabun : 16)

Untuk itu, maka wajib bagi kita menjemput sebab-sebab yang syar’i agar tegaknya daulah islamiyah. Dan di antara sebab-sebab itu adalah menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, berdakwah (amar ma’ruf nahi mungkar), dan bersabar. Imam Bukhari mengatakan :

“Ilmu itu sebelum berkata dan berbuat.”[2]

 Ucapan ini bukan tanpa alasan, imam bukhari membawakan dalil firman Allah :

“Artinya, Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu…” (QS. Muhammad : 19)

Wahai saudara dan saudariku, kata i’lam (ketahuilah) pada ayat diatas, adalah fi’il amr (kata kerja perintah untuk satu orang laki-laki). Artinya, yang Allah ajak bicara adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan oleh Allah untuk mengilmui, dan yang harus beliau ilmui yang pertama kali adalah LAA ILAAHA ILLALLAH. Ini menunjukkan bahwa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun diperintahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk mempelajari TAUHID. Dan tentunya, kita sebagai umatnya lebih wajib lagi untuk mempelajari tauhid ini, karena mempelajari tauhid pasti menjelaskan tentang bahaya KESYIRIKAN, karena syirik adalah lawan dari TAUHID dan merupakan dosa yang paling besar.

Tapi saudara dan saudariku, sungguh sangat mengherankan bila ada orang yang ingin menegakkan daulah islamiyah tapi sangan anti dan sangat membenci dengan dakwah tauhid. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri orang yang paling pertama diperintahkan oleh Allah untuk mempelajari ilmu Tauhid tersebut, lalu bagaimana kita bisa mengesampingkan tauhid yang teramat penting ini? Jihad itu wahai saudara dan saudariku akan benar jika kita telah belajar tauhid, karena banyak orang yang berjihad tapi dalam jihadnya ia berbuat syirik yang nyata, seperti menggunakan ilmu kebal supaya tidak tembus peluru dll.  

Saudara dan saudariku.. Bukankah Rasulullah pernah terluka saat perang uhud? Lalu mana ilmu kebal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Padahal beliau-lah orang yang seharusnya lebih butuh kepada ilmu kebal itu dibandingkan kita, karena beliau berperang setiap waktu, sedangkan kita hanya diam-diam saja dirumah, inilah realita yang terjadi. Belum lagi masyarakat kita yang penuh dengan ritual kesyirikan setiap waktu dan setiap saat, baik dalam keadan sempit maupun lapang. Lalu mana mungkin akan tegak syariat islam, mana mungkin akan tegak daulah islamiyah jika rakyat kita masih bergelimang dalam kubangan kesyirikan? Ini sangat ironis. 

Mungkin ada yang akan berkata, “Ah.. itu gampang! Jika nanti kami menang dalam pemilihan umum dan kami memegang tampuk kekuasaan, itu bisa dirubah dengan membuat aturan-aturan yang melarang mereka berbuat syirik! Kan sudah tegak daulah islamiyah, tentu akan mudah mengendalikan mereka!”

Atau mungkin ada sebagian lagi yang berkata, “Yang penting daulah islamiyah tegak dulu lah, urusan syirik menyirik itu gampang..! Kalau sudah ada daulah, tentu mereka akan terikat oleh hukum yang berlaku.” 
Na’am, jika seperti itu alasanya, maka ketahuilah wahai saudara dan saudariku bahwa sebelum kita sungguh telah ada seorang pemimpin yang adil yaitu raja Najasy. Dia bahkan orang yang lebih baik dari kita, karena dia beriman kepada Nabi saat Nabi masih hidup dan dia menjadi seorang muslim sejati ditengah-tengah kaumnya yang kafir. Dia adalah raja diraja yang menguasai negara, dia juga memiliki kekuasaan, dan dia juga memiliki daulah. Namun apakah dia sanggup merubah rakyatnya? 

Sejarah membuktikan bahwa raja Najasy tidak bisa merubah rakyatnya padahal dia adalah raja, dia memiliki daulah.[3] Dan ketika ia meninggal, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yang men-shalat-kannya dengan shalat gaib. Ini menunjukkan bahwa, tidak seorangpun yang menshalatkan jenazah raja Najasy di negerinya, karena rakyatnya tidak ada yang beriman kepada Allah. 

Maka merubah rakyat itu tidak semudah yang dibayangkan. Jika ingin merubah mereka, maka dakwahkan kepada mereka dakwah tauhid, karena dakwah tauhid adalah dakwah yang harus di utamakan, karena ini adalah awal dakwah para Nabi seluruhnya. 

Allah berfirman :
“Artinya, Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (seorang) Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) :  “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” (QS. AN-Nahl :36)

Dari ayat diatas bahwa bagi tiap-tiap umat, Allah utus seorang Rasul, yang dakwah mereka adalah, “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” Ini adalah makna kalimat syahadat.

Allah juga berfirman :
“Artinya, Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul-pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya : “Bahwasannya tidak ada tuhan (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku.” (QS. Al-Anbiyaa’ : 25)

Dapat diambil faedah dari ayat diatas bahwa, semua Rasul sebelum Nabi Muhammad dakwahnya diatas Tauhid. Karena kalimat Rasuulun (mohon melihat teks arab ayat diatas pada al-qur’an) adalah nakirah (tidak tertentu), sebelumnya didahului oleh Huruf Maa (lihat juga teks arab ayat diatas pada al-qur’an) yang bermakna Nafiy, maka dalam kaidah ushul fikih bahwa kalimat nakirah (tidak tertentu) dalam konteks negatif atau dalam konteks Nafiy, akan memberikan makna yang umum yang berarti, mencakup semua Rasul yang pernah ada.[4]   

Dan demikianlah para Nabi, mereka memulai dakwahnya dengan seutama-utama dakwah yaitu tauhid dan tidak pernah ditemukan para Nabi memulai dakwah mereka dengan jihad, tidak pernah pula memulai dakwahnya dengan khilafah, tidak pernah pula ditemukan mereka memulainya dakwahnya dengan politik dan partai-partai wahai saudara dan saudariku, baik yang bernuansa islami maupun tidak, karena dakwah yang tidak dimulai dengan dasar ilmu dan tauhid, maka dakwah itu seperti fatamorgana ditengah gurun pasir yang gersang, yang dilihat oleh para musafir yang hampir mati karena kehausan. 

Saudara dan saudariku.. Kita tidak menafikan jihad karena memang jihad adalah penting, kita juga tidak menafikan daulah islamiyah dan pentingnya kekhalifahan karena itu juga merupakan impian setiap muslim. Namun yang paling penting dari yang penting diatas, yaitu kita harus mendakwahkan tauhid terlebih dahulu, karena tauhid adalah tujuan utama dakwah. Tauhid-lah yang dapat mempersatukan umat, tauhid-lah yang dapat memperbaiki masyarakat. 

Kita harus merubah masyarakat dari hal yang mendasar bukan dari cabang-cabangnya yaitu setelah terbentuknya khilafah dll. Apapun bentuknya, dengan nama apapun atau atas dasar kaidah manapun tetap dakwah harus dimulai dengan tauhid. 

Mungkin kita pernah mendengar sebuah kaidah dakwah yang berbunyi :  “Kebenaran yang tidak terorganisir, akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir.” Dari kaidah ini maka muncul-lah opini dan slogan “Ayo kita bangun “kebenaran” yang terorganisir supaya dapat mengalahkan kejahatan yang terorganisir, atau dalam istilah lain adalah membangun partai islami”. Semoga Allah menjaga kita dari hal ini.
  
Saudaraku muslim yang mulia. Mungkin perlu dipertanyakan mengapa begitu gigihnya Rasulullah memulai dakwah tauhid ketika di mekkah selama 13 tahun dan berlanjut lagi ketika di madinah selama 10 tahun. Ada apa gerangan sehingga Beliau terus menerus menyerukan dakwah tauhid ini, bahkan sampai beliau mendapatkan cercaan dan makian, tuduhan gila, tuduhan sebagai penyihir, bahkan sampai terjadi kontak fisik dan pemukulan terhadap Nabi oleh kaumnya. 

Jawabanya ada pada surat al-Muddatstsir. Disebutkan oleh syaikh at-Tamimi dengan terjemahan bebasnya bahwa, “Beliau diutus oleh Allah untuk memperingatkan dari syirik dan menyeru kepada tauhid.”[5] Dalilnya adalah firman Allah :   
                                  
“Artinya, Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah”. (Al-Mudatstsir : 1-7)

Makna Qum fa Andzir (Bangunlah, lalu berilah peringatan) yaitu : memperingatkan dari kesyirikan dan menyeru kepada tauhid. [5]

Makna wa Rabbaka Fakabbir (Tuhanmu agungkanlah) yaitu : agungkan dengan tauhid.[5]

Makna wa Tsiyaabaka Fathahhir (Dan pakaianmu bersihkanlah) yaitu : Sucikanlah amal perbuatanmu dari kesyirikan.[5]

Makna war Rujza fahjur (Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah) yaitu : war Rujza = berhala-berhala dan fahjur =  meninggalkan berhala-berhala dan ahlinya (yaitu para penyembah berhala) dan berlepas diri dari berhala-berhala tersebut beserta ahlinya.[5]

Cukup dalil-dalil diatas sebagai hujjah bahwa dakwah itu harus dimulai dari tauhid, dari awal hingga akhir wahai saudara dan saudariku. 

Sebagai penguat, marilah kita perhatikan bagaimana kesamaan dakwah para Nabi yang Allah ‘Azza wa Jalla ceritakan dalam al-Qur’an tentang misi tauhid yang mereka emban. Allah berfirman tentang Nabi Nuh dan bagaimana dakwah beliau :

“Artinya, Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata : “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (QS. Al-A’raf : 59)

Allah juga berfirman tentang Nabi Hud :

“Artinya, Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. 
Ia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Al-A’raf : 65)

Allah juga berfirman tentang kisah Nabi Shaleh :

“Artinya, Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. 
Ia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya…” (QS. Al-A’raf : 73)

Allah juga berfirman tentang kisah Nabi Luth :

“Artinya, Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk mad-yan saudara mereka Syu’aib. Ia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya…” (QS. Al-A’raf : 85)

Perhatikanlah wahai saudaraku dan saudariku, semua Nabi dakwahnya dakwah Tauhid, dan yang pertama kali diserukan oleh mereka adalah “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya. Dan ini tidak lain adalah tauhid, mengajak untuk menjauhi syirik, setelah itu baru memperingatkan kaumnya dari kemaksiatan-kasiatan lainnya. Ini dalil yang jelas. 

Dari itu, mari kita meraih daulah islamiyah dengan ilmu, yaitu kita perbaiki individu-individu masing-masing dengan mendakwahkan ilmu, dan ajak mereka untuk mau menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, menndakwahkan tauhid dan menjauhi syirik baru kemudian dengan sendirinya akan terbentuk daulah islamiyah sebagaimana yang terjadi pada masa Rasulullah dan para khalifah-khalifah Rasulullah yang lurus setelah Beliau. Sebagai penutup, sangat indah ucapan ini :

 “Tegakkanlah negara Islam di dalam hatimu, niscaya akan tegak Islam di negaramu.”[6]

Wallahu a’lam.

----------------------------------------------
[1] Faedah kajian kitab al-Ushul min Ilmil Ushul. 
[2] Majmu’u Mutuunil Aqiidati wat-Tauhiidi, Bab al-Ushuulu as-Tsalaatsatu, hal : 3
[3] Faedah kajian kitab Sittu Durar bersama. 
[4] Faedah kajian kitab Minhaajul Firqatin Naajiyah dan kitab al-Ushul min ‘Ilmil Ushul.
[5] Majmu’u Mutuunil Aqiidati wat-Tauhiidi, Bab al-Ushuulu as-Tsalaatsatu, hal :11
[6] Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas, hal : 575.  Penerbit : Pustaka Imam Syafi’i.

Related Posts:

HAKIKAT CINTA SEJATI DALAM ISLAM

Hai cantik... lagi pada ngapain nih..! Oya, aku mau menulis tentang cinta nih. Mudah-mudahan bermanfaat yah.. :-).

         Berbicara tentang cinta memang tidak ada habisnya. Mulai dari judul film dan sinetron yang bernuansa cinta. Dari Cinta Laura, Ketika cinta bertasbih, sampai Ayat-ayat cinta, bahkan sampai ditulis sebuah buku berjudul Mayat-mayat cinta oleh seorang Ustadz kita. Kalau demikian, berarti perkara cinta adalah perkara yang mendasar. Mungkin timbul satu pertanyaan, sebenarnya cinta itu apasih? Lalu bagaimana sih hakikatnya? Dan apa makna dari cinta yang sesungguhnya? Sejenak marilah kita menuju merujuk pada pendapat dan ucapan para pakar cinta diantaranya Ibnul Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah.

        Ibnul Qoyyim mengatakan, "Tidak ada batasan yang lebih jelas dari pada kata cinta (melainkan cinta) itu sendiri. Membatasi makna cinta, justru akan membuat kabur dan kering maknanya. Maka definisi dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri."

        Suatu ketika, beliau menjelaskan, "Cinta dapat dirumuskan dengan memperhatikan turunan kata cinta yaitu mahabbah, dalam bahasa arab. Mahabbah berasal dari kata hubb. Ada lima makna untuk akar kata hubb.

Pertama : as-shafaa wa al-bayaadh, putih bersih. Bagian gigi yang putih bersih disebut habab al-asnaan.

Kedua : al-'uluww wa al-zhuhur, tinggi dan keliatan. Bagian tertinggi dari air hujan yang deras disebut habab al-maai. Puncak gelas atau cawan disebut habab juga.

Ketiga : al-luzum wa al-tsubut, terus menerus dan konsisten. Unta yang menelungkup dan tidak bangkit-bangkit dikatakan habb al-ba'ir.

Keempat : lubb, inti atau saripati sesuatu. Biji disebut habbah karena itulah benih, asal, dan inti tanaman.   Jantung hati, kekasih, orang yang tercinta disebut habbat al-qalb.

Kelima : al-hiftzh wal imsaak, menjaga dan menawan. Wadah untuk menyimpan dan menahan air agar tidak tumpah disebut hibb al-maai.

     Maka, masih menurut Ibnul Qoyyim, muncullah berbagai definisi cinta atas dasar makna dan pengertian-pengertian diatas. Diantara definisi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kecenderungan seluruh hati yang terus menerus (kepada yang dicintai).

b. Kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang dicintai.

c. Kecenderungan sepenuh hati untuk lebih mengutamakan dia daripada diri dan harta sendiri. Seia sekata dengannya baik dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, kemudian merasa bahwa kecintaan tersebut masih kurang.

d. Pengembaraan hati karena mencari yang dicintai sementara lisan senantiasa menyebut-nyebut namanya.


Karena itu Ibnul Qoyyim kemudian mendefinisikan cinta dengan begitu indahnya :

“Cinta bermakna kesucian, kebeningan, dan kejernihan.
ia suci, ia bening dan ia jernih, karena ia berasal dari mahabbah kepada Allah.

Cinta bermakna percikan dan riak, sebagaimana terlihat dari riak dan percikan air ketika hujan.

Begitupula dengan cinta, apabila seseorang sedang jatuh cinta, membuat hatinya beriak, ketika ia
teringat dengan kekasihnya.

Cinta juga bermakna teguh dan tidak berpindah, sebagaimana teguhnya onta ketika ia duduk
diperintahkan oleh majikannya, sekalipun banyak batu cadas yang melukai dirinya.

Begitu juga dengan cinta karena dia teguh dan tidak akan pernah berpindah.

Cinta bermakna inti, dia juga bermakna isi dan biji, karena ia dijadikan asal dari sesuatu.

Cinta juga bermakna bejana yang besar, dan yang sangat penuh, yang tidak memungkinkan lagi untuk dimuat dengan segala sesuatu.

Begitu  juga dengan cinta, ketika ia telah memenuhi hati, ia tidak bisa diisi dengan sesuatu yang lain.

Cinta bermakna tungku, didalam pembakaran, diletakkan sesuatu diatasnya, begitu juga dengan cinta, ia menerima beban yang dipikul atas nama cinta

****

Itulah sebagian makna dan hakikat cinta. Memang begitulah cinta. Dia begitu indah dan membuat hati menjadi merona. Saat ia memancar dan hadir menghiasi hati, saat itulah seolah terbang kupu-kupu ditaman hatimu. Dan cinta yang murni adalah..., cintamu yang mekar dari hati yang penuh warna-warni dan bunga-bunga takwa. Karena itu, milikilah E-book Cinta ini dan pesanlah segera..!


Judul Ebook : CINTA

Penulis       : Ummu Rumman




Related Posts: