OBAT JERAWAT HERBAL

OJH-6 adalah obat jerawat herbal yang terbuat dari 6 rempah-rempah asli nusantara dan aman di gunakan dan tidak ada efek samping, karena murni rempah-rempah.

OJH-6 juga bermanfaat untuk penyakit alergi lainnya seperti jerawat, gatal-gatal, sakit gigi dan bahkan bisa digunakan pada cuaca dingin untuk menghangatkan badan.

Kesembuhan dari Allah, tapi manusia tidak lain harus mengambil sebab-sebab kesembuhan, OJH-6 insya Allah. Setiap penyakit ada obatnya, setelah berusaha dan mengambil sebab-sebab kesembuhan, lalu kita berdoa kepada Allah, karena Dia-lah penyembuh yang hakiki. Adapun obat hanya sarana dan asbab adapun kesembuhan adalah dari Allah.

Allah pernah berfirman :

"Faidza maridhtu, fa huwa yasyfiik." (al-Qur'an).
(Artinya, "apabila aku sakit, maka Dia (Allah)-lah yang akan menyembuhkan.")

Setiap penyakit pasti ada obatnya, dan obat kimiawi sering menimbulkan efek samping lain pada pengguna. Karena itu beralihlha ke obat-obatan herbal, insya Allah aman. Ingin pesan silahkan.

Harga : Rp.55.000; (sudah termasuk ongkos kirim di seluruh indonesia)
Pemesanan :

HP      : 087866790131 (sms),
Email   : rumman.electricalengineering@gmail.com
fb        : Ummu Rumman
Twiter : @RummanUmmu

Pembayaran : Melalui rekening owner kami, dan konfirmasi no rekeningnya nanti melalui sms.

Format pemesanan : Nama#OJH-6#pesan1#Alamatlengkap#Kodepos.

Kirim ke nomer diatas.

Contoh : Aisyah#OJH-6#pesan1#Jl.Ahmad Yani.no 15 Surabaya-Jawa Timur#61153.

Bagi yang ingin memesan, silahkan bisa melalui HP, email, fb, Twiter

Baarakallahu fiikum

Related Posts:

OJH-6 (OBAT JERAWAT HERBAL-6)


OJH-6 adalah obat jerawat herbal yang terbuat dari 6 rempah-rempah asli nusantara dan aman di gunakan, dan tidak ada efek samping, karena murni rempah-rempah.

OJH-6 juga bermanfaat untuk penyakit alergi lainnya. Kesembuhan dari Allah, tapi manusia tidak lain harus mengambil sebab-sebab kesembuhan, OJH-6 insya Allah. Setiap penyakit ada obatnya, setelah berusaha dan mengambil sebab-sebab kesembuhan, lalu kita berdoa kepada Allah, karena Dia-lah penyembuh yang hakiki. Adapun obat hanya sarana dan asbab adapun kesembuhan adalah dari Allah.

Allah pernah berfirman :

"Faidza maridhtu, fa huwa yasyfiik." (al-Qur'an).
(Artinya, "apabila aku sakit, maka Dia (Allah)-lah yang akan menyembuhkan.")

Setiap penyakit pasti ada obatnya, dan obat kimiawi sering menimbulkan efek samping lain pada pengguna. Karena itu beralihlha ke obat-obatan herbal, dan obat herbal ini insya Allah aman karena terbuat dari rempah-rempah asli. Ingin pesan silahkan.

*Harga : Rp.55.000; (sudah termasuk ongkos kirim di seluruh indonesia)

*Pemesanan : 087866790131 (sms).

*Pembayaran : Melalui rekening owner kami, dan konfirmasi no rekening melalui sms.
Format pemesanan : Nama#OJH-6#pesan1#Alamatlengkap#Kodepos.

Kirim ke nomer diatas.

Contoh : Aisyah#OJH-6#pesan1#Jl.Ahmad Yani.no 15 Surabaya-Jawa Timur#61153.

Bagi yang ingin memesan, silahkan hubungi nomer diatas. :-)

Baarakallahu fiikum

Related Posts:

PERJALANAN ILMU NAHWU

Hai cantik... kita berbicara b.arab nih. Gimana sih awal mula penyebaran ilmu nahwu itu...? Gini ceritanya nih.... :-)

Dahulu pada masa Nabi dan sahabat, belum ada kesalahan dalam berbahasa arab, namun setelah masa shahabat dan telah banyak manusia menyebar dimana-mana dan orang-orang ajm (orang bukan arab) pun banyak berdatangan ke arab dan bergaul dengan orang arab, belum lagi para budak dari luar arab menetap dan tinggal diarab, otomatis mereka-pun mulai menggunakan bahasa arab sebagai bahasa harian mereka. Bahasa arab yang fasih dari quraisy mulai rusak dan terkikis.

A. Kesalahan pertama terjadi pada masa Umar bin Khaththab

Ada tiga kesalahan pada zaman umar dan dari sini awal dimulainya ada perhatian untuk membenahi kesalahan dalam ilmu nahwu.

Kesalahan pertama :

1. Sekertaris Abu Musa al-asy-ari radhiyallahu ‘anhu menulis surat kepada umar atas nama Abu Musa al-Asy-ari dan pada bagian atas surat tertulis :
“Min Abu Musa al-Asy-ari ....”

Umar yang membaca surat tersebut dan tau ada kesalahan Umar marah dan berkata, cambuklah sekertaris Abu Musa karena kesalahannya. Lalu sekertaris itupun di cambuk.

Dari sini para ulama membolehkan dihukum cambuk orang yang keliru dalam berbahasa arab. Kalimat diatas seharusnya :

“Min Abi Musa al-Asy-ari....” (Artinya : dari Abi Musa al-Asy-ari)
Min adalah huruf jar, dia memajrurkan isim yang jatuh setelahnya.

Kesalahan kedua :

2. Kejadian kedua. Umar pernah melewati suatu kaum. Mereka sedang berlatih memanah, namun bidikan mereka selalu meleset. Umar memandang mereka dengan sinis. Kaum itupun berkata :
 "Innaa qaumun muta’allimiin”

Mendengar kesalahan itu umar berkata :

“Kesalahan kalian dalam memanah itu lebih ringan dari kesalahan kalian dalam berbahasa”
Kalimat diatas seharusnya :

“Innaa qaumun muta’allimuun” (Artinya : Sesungguhnya kami suatu kaum yang masih belajar).
Qaumun dan muta’allimun adalah naat man’ut.

Kesalahan ketiga :

3. Kesalahan ketiga terjadi pada seorang da’I, kesalahan ini yang paling parah. Dia mengajarkan ilmu al-qur’an kepada seorang arab badui. Dan ayat yang diajarkan adalah surat at-taubah ayat 3. Dia mengajarkan badui dan dia berkata :

“………. Annallaaha bariiun minal musyrikiin wa rasuulihi.”
(Artinya : "Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang yang berbuat syirik dan dari Rasul-Nya")

Mendengar pengajaran yang janggal ini badui berkata : “Kalau demikian saya tidak mau mengikuti Muhammad."
Ustadz itu bertanya, kenapa?
Badui menjawab, “karena Allah berlepas diri dari orang musyrik dan Rasul-Nya.”

Orang badui ini lalu mengadukan kepada Umar bin Khaththab kejadian tersebut, Umar mengajarkan yang benar dan berkata “Mulai sekarang tidak boleh mengajarkan al-qur’an kecuali orang yang berilmu.”
Kalimat diatas kesalahannya sangat fatal dan lebih parah dari yang pertama dan kedua , karena maknanya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan Rasulullah nabi-Nya. Da diantara makna baroah adalah Allah otomatis tidak mencintai Nabi-Nya, padahal beliau adalah khaliilullah! Ayat diatas seharusnya : “………. Annallaaha baariiun minal musyrikiin wa rasuuluhu.”
(Artinya : “ Sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik.”)

Wau atof pada kata warasuuluhu kembalinya bukan pada musyrikin, (pembahasannya isnya Allah akan datang di lain waktu secara terperinci, dan silahkan antum cari kemana atofnya kata warasuuluhu?

B. Kesalahan pada masa Ali bin Abi thalib

Pada zaman ali juga terdapat kesalahan, dan mulai zaman Ali inilah mulai ada perhatian serius dalam memperbaiki kesalahan dalam ilmu nahwu.

1. Kejadian pertama, Abul aswad ad-Duali berjalan bersama anaknya dalam sebuah perjalanan safarnya, anaknyamenatap langit dan takjub melihat bintang-bintangnya. Dia ingin ungkapkan rasa takjubnya tersebut namun dia salah, dia berkata :

“Maa ajmalus samaa-i?” (Artinya : "Apakah yang paling indah di langit?)Ayahnya menjawab : “ Nujuumuhaa” (Bintang-bintangnya.!)

Dia berkata, "Aku tidak bertanya ayah, tapi aku sedang takjub."

Ayahnya yang ahli dalam bidang nahwu berkata, "Jika kamu ingin takjub, bukan seperti itu kalimatnya, tapi "Maa ajmalas samaa-a! (Artinya : “alangkah indahnya langit.!”)

Setelah tau anaknya salah dan tidak memahami ilmu nahwu dan kaidah shahih dalam berbahasa arab, maka Abul aswad ad-Duali mendatangi khalifah Ali bin Abi Thalib dan meminta pendapatnya dan menyampaikan keresahannya akan terkikisnya bahasa arab fasih kaum quraisy, yaitu bahasa arab al-Qur’an! Jika tidak dari sekarang diajarkan ilmu bahasa arab yang fushshah (bahasa arab yang fasih), maka kapan lagi?!

Maka Khalifah Ali bin Abi Thalib setuju dan berkata : “Unhu haadzan nahwa” (Artinya : “Teruskanlah arah ini”).

Dari sini pertama kali muncul istilah NAHWU, yaitu dari perkataan Ali bin abi Thalib diatas. Dan nahwu artinya arah.!

Sejak saat itu mulailah diajarkan ilmu nahwu untuk memahami harokat akhir suatu kata oleh Abul aswad ad-Duali.

Wallahu a'lam.

*Akan datang kisah tentang perjalanan ilmu nahwu hingga sampai pada kita saat ini insya Allah
kita mulai dari Abul aswad ad-Duali. Jangan lupa dan kunjungi juga situs kami www.al-mubarok.com
____________
Dari faedah pelajaran Mukhtaaraatu qowaaidil lughathil 'arabiiyyati min ma'hadil furqaanil islami

Related Posts:

ALLAH TIDAK SERUPA DENGAN MAKHLUKYA

Hai cantik.... apa kabar semua? 
Kita akan membahas tentang Allah nih...

Ayat dibawah ini adalah ayat yang menafikan bahwa Allah tidak sama dengan siapapun dari makhluk-makhluknya. Karena nama-nama Allah semuanya husna (di puncak kebaikan) dan sifat-sifatnya 'ulya (tinggi dengan kesempurnaan ketinggian-Nya)  dengan tidak ada cacat didalamnya,. Nah untuk diketahui bahwa Allah tidak serupa dengan sesuatu apapun. Allah berfirman :
"Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)

"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Ayat ini adalah ayat yang menafikan bahwa Allah tidak sama dengan siapapun dari makhluk-makhluknya. Karena nama-nama Allah semuanya husna (di puncak kebaikan) dan sifat-sifatnya 'ulya (tinggi dengan kesempurnaan ketinggian)  dan tidak ada cacat didalamnya, dan Allah tidak serupa dengan sesuatu apapun. -Kata Laisa diatas adalah penafian (meniadakan).
 -huruf Kaf diatas bermakna seperti
-kata mitsli juga bermakna seperti
-kata hi adalah domir (kata ganti) yang kembali kepada Allah Yang ingin dibahas disini adalah kata kamitslihi.

 Kata ini terdiri dari 3 unsur kata yang menjadi satu makna, yaitu Kaf + Mitsli + Hi Jadi makna ayat :  "Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11) 

"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Kenapa kita mengetahui bahwa pada kalimat diatas ada penafian yang sangat tegas? Karena ada huruf jar Kaf yang bermakna seperti. Tanpa menambah huruf jar (kaf)-pun ayat diatas sudah menunjukkan tidak ada yang serupa dengan Allah hanya saja Allah benar-benar ingin menegaskan hal itu. Jika huruf kaf dihapus tidak akan merubah makna ayat diatas.

Contoh :
-Laisa mitsla syaiun wa huwas samii'ul bashiir. ("Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha       Melihat."). Maknanya tidak berubah. 

Namun menambahkan huruf jar kaf sebagai pada ayat diatas sebagai penguat bahwa benar-benar tidak ada yang serupa dengan Allah  dan  Allah telah menafikan itu semua dengan kata laisa.

Dalam bahasa arab kalimat terbagi 3 :
-Isim (kata benda)
-Fi'il (kata kerja)
-Huruf 

Huruf terbagi 2 :
-Huruf mabaani (huruf yang tetap atau tidak memiliki makna) => contoh : huruf hijaiyah A, Ba, Ta Tsa dll.
-Huruf ma'ani (huruf yang memiliki makna) => contoh : Wa (dan), Au (atau) Min (dari) dll. 

Diantara huruf ma'ani adalah huruf jar (bagi yang ingin belajar b.arab online silahkan kunjungi www.al-mubarok.com). Diantara huruf jar adalah Kaf diatas. 

Huruf Kaf terbagi 2
1. Huruf kaf bermakna Litasybih (penyerupaan). Atau lebih jelasnya litasybih yaitu menyamakan dua dzat yang berbeda.
2. Huruf kaf bermakna Zaaidah litaukid (tambahan untuk menguatkan). Atau lebih jelasnya dia tidak bermakna seperti tapi hanya tambahan saja yang tidak boleh diterjemahkan dengan kata seperti.

Untuk membedakan antara dua huruf jar kaf diatas, ada kaidahnya.
1. jika kaf memajrurkan (mengkasrahkan) isim yang berbeda makna dengan dirinya maka dia bermakna litasybih.Contoh : Aliyyun kal asadi (Ali seperti singa), Muhammadun kal jibaali (Muhammad seperti gunung) dll. 

Ali dan singa adalah dua dzat yang berbeda demikian pula Muhammad dan jibaal, dan kaf disini harus dimaknakan dengan litasybih karena kaidahnya seperti itu, sehingga maknanya adalah Ali dia seperti singa yaitu keberaniannya.

2. Jika kaf memajrurkan isim yang semakna dengan dirinya maka dia bermakna Zaaidah litaukid atau bisa disebut litaukid saja.Contoh : 

Allah berfirman :
"Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Kata kaf  dan misli diatas memiliki makna yang sama yaitu serupa, namun jika kaf memajrurkan isim yang semakna dengan dirinya maka dia bermakna Zaaidah litaukid dan tidak boleh dimaknakan dengan arti serupa atau semisal. Sehingga makna yang benar adalah :

"Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11) ("Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.")

Jika kita maknakan kata kaf pada ayat diatas dengan misli (seperti), maka kalimat pada ayat diatas akan seperti ini : 

"Laisa mitsla mitslihi syaiun...." Artinya : Tidak ada yang serupa dengan serupaannya Allah." 

Dengan ucapan ini kita justru jatuh kedalam syirik, karena kita menganggap Allah punya kembaran, sehingga kita menafikan bahwa tidak ada yang serupa dengan kembarannya Allah, padahal Allah tidak punya kembaran!! Waliyaadzubillah. 

Seperti itulah maknanya jika kita mengartikan kata kaf yang memajrurkan isim yang semakna dengan dirinya (atau huruf jar kaf zaaidah litukid) dengan arti seperti. 

Ini menunjukkan kita harus terus belajar dan mencari sanad ilmu yang lebih banyak agar kita terangkat dari kejahilan diri kita. Walhamdulillah.

Masih banyak faedah-faedah qowaid yang ingin saya tulis disini, dan insya Allah dilain waktu. Semoga bermanfaat.

Related Posts:

ALLAH TIDAK SERUPA DENGAN MAKHLUKYA

Hai cantik.... apa kabar semua?
Kita akan membahas tentang Allah nih...

Ayat dibawah ini adalah ayat yang menafikan bahwa Allah tidak sama dengan siapapun dari makhluk-makhluknya. Karena nama-nama Allah semuanya husna (di puncak kebaikan) dan sifat-sifatnya 'ulya (tinggi dengan kesempurnaan ketinggian-Nya)  dengan tidak ada cacat didalamnya,. Nah untuk diketahui bahwa Allah tidak serupa dengan sesuatu apapun.

Allah berfirman :
 "Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Banyak orang yang terjatuh dalam kesalahan yang fatal dan bahkan sangat fatal, ketika memaknai kata kamitslihi pada ayat diatas dengan mengatakan "Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa-yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Saya menulis ini karena sayapun dahulu pernah salah memahami hal ini. Kesalahan bermula dari salah tanggap dalam sebuah kajian ilmiyah, Ustadz mengatakan A saya menanggapi B dan saya tidak bertanya lebih lanjut kepada Ustadz-nya tentang makna ayat tersebut. Lalu saat saya terus belajar, saya pun semakin tau bahwa ilmu itu terkadang bisa salah ketika sampai kepada kita, karena faktor-faktor lelah, letih dan semisalnya.

Sebelumnya saya berkata bahwa huruf Kaf diatas bermakna seperti. nah ketika huruf ini bertemu dengan kalimat dibelakangnya yaitu mitsli yang juga bermakna seperti, maka disitu saya pun mengambil kesimpulan bahwa ada dua kata "seperti" pada ayat diatas. Dan anggapan ini ternyata salah. Saya mengetahui kesalahan ini setelah saya terus belajar.

Dalam kaidah bahasa arab, huruf jar Kaf terbagi dua :
1. Huruf jar kaf bermakna Litasybih (penyerupaan). Lebih tepatnya litasybih yaitu menyamakan dua dzat yang berbeda.
B. Huruf jar kaf bermakna Zaaidah litaukid (tambahan untuk menguatkan). Atau lebih jelasnya dia tidak bermakna seperti tapi hanya tambahan saja yang tidak boleh diterjemahkan dengan kata seperti.

Untuk membedakan antara dua huruf jar kaf diatas, ada kaidahnya.
1. jika kaf memajrurkan isim (kata benda) yang berbeda makna dengan dirinya maka dia bermakna litasybih.
Contoh : Aliyyun kal asadi (Ali seperti singa), Muhammadun kal jibaali (Muhammad seperti gunung) dll.
Ali dan asad adalah dua dzat yang berbeda demikian pula Muhammad dan jibaal, dan kaf disini harus dimaknakan dengan litasybih karena kaidahnya seperti itu, sehingga maknanya adalah Ali dia seperti singa yaitu keberaniannya.

2. Jika kaf memajrurkan isim yang semakna dengan dirinya maka dia bermakna Zaaidah litaukid atau bisa disebut litaukid saja.
Contoh :  
Allah berfirman :
 "Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Kata kaf  dan misli diatas memiliki makna yang sama yaitu serupa, namun jika kaf memajrurkan (meng-kasrohkan)  isim (kata benda) yang semakna dengan dirinya maka dia bermakna Zaaidah litaukid dan tidak boleh dimaknakan dengan arti serupa atau semisal. Sehingga makna yang benar adalah :

"Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. (Asy-Syura : 11)
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura : 11)

Jika kita maknakan kata kaf pada ayat diatas dengan misli, maka kalimat pada ayat diatas akan seperti ini :
"Laisa mitsla mitslihi syaiun...." Artinya : Tidak ada yang serupa dengan serupaannya Allah."

Dengan ucapan ini kita justru jatuh kedalam syirik, karena kita menganggap Allah punya kembaran, sehingga kita menafikan bahwa tidak ada yang serupa dengan kembarannya Allah. Padahal Allah tidak punya kembaran. Waliyaadzubillah. Seperti itulah maknanya jika kita salah mengartikan kata kaf yang memajrurkan isim yang semakna dengan dirinya.

Ini menunjukkan kita harus terus belajar dan mencari sanad ilmu yang lebih banyak agar kita terangkat dari kejahilan diri kita. Walhamdulillah tugas saya sudah selesai.

Masih banyak faedah-faedah qowaid yang ingin saya tulis disini, dan insya Allah dilain waktu.

Semoga bermanfaat.

Related Posts:

AKU JATUH CINTA

Hai cantik, semoga kalian dalam lindungan Allah. Kita berbicara cinta lagi nih. Oya pernahkan kalian berpikir suatu ketika ada sesuatu yang hadir di hati kalian? Rasanya begitu berbungan-bunga dan menggelisahkan jiwamu kan? Itulah cinta wahai saudariku yang cantik, cinta yang mungkin datang dihatimu secara tiba-tiba tanpa engkau kehendaki. 

Cinta memang indah, dan siapapun mungkin pernah merasakannya. Mungkin timbul pertanyaan dalam diri kita, apakah jatuh cinta dan mengharap agar dicintai itu boleh? 

Saudariku.... perkara cinta memang sangat mengagumkan, bahkan bisamembuat seseorang itu melamun dan menghayalkan sesuatu yang mungkin tidak terjangakau oleh akal dan pikirannya. Seperti sedang berjalan diatas tumpukanbungan sakura. Atau mungkin seperti sedang berada di taman-taman bunga yangindah penuh warna-warni. Hatipun riang bergembira penuh tawa, karena yang adadihatinya adalah sang kekasih tercinta. Tapi tunggu, sebelum kita berbicaratentang cinta sepasang kekasih, yang pertama yang perlu dipahami bahwaAllah-pun punya rasa cinta. Rasulullah pun juga punya rasa cinta. Paraulama-pun pernah jatuh cinta. Bahkan saat engkau-pun berjalan di kampus mu ataudisekolah mu, cinta-pun menyapa hati kecilmu. lalu bagaimana kita menyikapinya?

Engkau boleh JATUH CINTA pada siapapun asal tidak berlawanan dengan konsep cinta kepada Allah. Engkau-pun boleh mencintai orang tua-mu atau adik dan kakak mu. Engkaupun tidak dilarang mencintai teman-teman-mu, bahkan sebagai pria dan wanita engkau-pun berhak mencintai lawan jenis-mu. Namun, sekarang makna cinta itu sungguh telah kabur dan pudar warnanya. Manakah cinta yang sejati itu? Kemanakah ia? Engkau harus mencarinya saudariku, harus engkau mencarinya. Karena hati kita hampir tidak pernah lepas dari JATUH CINTA. Bahkan mungkin kita pernah mengatakan pada diri kita, aku sedang jatuh cinta...! :)

Permasalahannya bukan jatuh cintanya wahai saudariku, tapi yang terpenting bagaimana kita akan mengolah cinta yang bersemi di hati kita itu. Sebab cinta bisa mengisi hatimu dimanapun, di kampus, disekolah, di tempat parkir, di super market, di stasiun kereta, di bandara bahkan dimanapun engkau berada.

Cinta itu perkara hati wahai saudariku maka para ulama pun jatuh cinta, orang-orang shaleh pun jatuh cinta. Maka mengapa engkau menyalahkan hatimu jika rasa itu hadir mengisi ruang dan relung-relungnya. Dan apalah arti sebuah kehidupan bila tanpa ada cinta sebagai hiasan hati? Karena memang hati tak kuasa menanggung beban cinta.

Pernah ku mendengar sebuah syair yangdiucapkan oleh seorang muslim ketika cinta mengisi ruang dihatinya. Ia berkata:

“Cinta, mengapa ia hadir di hati manusiahebat seperti ku.

Ketika rindu menghiasinya, alangkah gelisahnya jiwa.

Seakan tak ada ruang bagi siapapun untuk menempatinya.

Alangkah berat apa yang dirasakan hati dan aku menduga ini adalah cinta yangdatang begitu saja.

Seolah-olah aku sedang memikul langit.

Aduhai mengapa jiwa selalu mengingat-ngingat kecantikan dan ketaatan itu.

Seakan rembulan dimalam yang cerah.

Sungguh aku tau ini cinta yang tidak ku kehendaki kedatangannya.

Lalu mengapa cinta ini hadir dihatiku, padahal aku laki-laki seperti singa.

Amukanku seperti amukan badai.

Kemarahanku seperti suara petir yang mengguntur.

Dan kilatan pedangku seperti matahari yang meluluh lantahkan pasukan berkudamusuh.

Duhai kiranya lesatan panah musuh dalam pertempuran itu membunuhku, itu lebihringan 

dari lesatan panah-panah cinta.

Karena musuh hanya membidik jasadku,sedangkan cinta membidik ruh dan jasadku.

Manakah yang lebih berat untuk ditanggung hamba?

******

Karena itu milikilah E-book AKU JATUH CINTA ini, karena di dalamnya membahas semua apa yang di paparkan di atas dengan mudah dan bahasa yang menarik. Dan E-book ini membahas pula apa saja yang menyababkan cinta itu bersemi dihatimu dan bagaimana menyikapinya? Semoga Ebook ini bermanfaat sebagai motivasi dan dorongan untuk menjadi yang lebih baik dan yang terbaik bagi dunia dan akhirat kita dan bagi orang-orang yang patah hati karena cinta.


JUDUL EBOOK : AKU JATUH CINTA

 PENULIS         : Ummu Rumman 

 Harga Ebook    : Rp. 50.000

 Pemesanan       : Email : rumman.electricalengineering@gmail.com

Bagi yang memesanmelalui E-mail bisa langsung mengirim E-mail ke alamat diatas dan langsung mengisi formulir pada halaman login blog www.cantik-ah.blogspot.com dan nanti E-book nya akan dikirim melalui E-mail ke alamat E-mail saudara/saudariku. Pemesanan bisa juga melalui nomerponsel jika penulis sedang offline dengan format pemesanan :Nama#Alamat#Pesan E-Book. Ke nomer :  087 866 790 131 (hanya menerima sms saja)


Ebook ini mulai ditulis pada tahun 2011 di tulis disela-sela menyusun skripsi ketika kuliah, dan selesai pada tahun 2012. 
Pada tahun 2012 E-book AKU JATUH CINTA ini juga pernah di publikasikan denga judul CINTA di Yogyakarta oleh :

FORUM STUDIISLAM MAHASISWA atau sekarang di situs dakwah sarana untuk belajar Islam sesuai dengan manhaj salaf di www.al-mubarok.com
Sekretariat : Wisma al-Falah (KomplekMasjid Al-Mubarak/Utara
Kampus Universitas MuhammadiyahYogyakarta)
Jl. Ring Road Selatan, Gg. Kenanga no.11B
Tegalrejo-Tamantirto-Kasihan-Bantul
DI Yogyakarta 55183

Pada Tahun 2015 E-book AKU JATUH CINTA ini dipublikasikan secara pribadi oleh penulis di :
www.cantik-ah.blogspot.com

Alamat Penulis saat ini :
Pondok Pesantren al-Furqon al-Islami
Srowo-Sidayu-Gresik-JawaTimur
Kode Pos 61153

Baarakallahufiikum

Related Posts:

MARI BELAJAR WAHAI SUADARIKU

Belajar agama kita butuh media. Jika kesibukan kuliah menghambat kita untuk belajar maka media belajar itu begitu banyak, dan kita bisa belajar bahkan dalam kamar kita sekalipun sembari mengunjungi situs-situs bermanfaat. Kunjungilah tempat kami pernah menuntut ilmu agama secara non formal dahulu :

http://www.al-mubarok.com
al-mubarok.com
Fanpage : Kajian Islam Al-Mubarok
Akun FB : Kajian Al-Mubarok
Twitter : @kajianmubarok

Kunjungi juga :

http://www.cantik-ah.blogspot.com




Related Posts:

CINTA ADALAH SALAH SATU RUKUN IBADAH

Hai saudariku yang cantik.. Apa kabar semua, semoga kalian selalu dalam lindungan Allah. 

Saudariku... kita akan berbicara cinta lagi nih, :). Berbicara cinta, memang tidak ada bosan-bosannya. Namun kita tidak melulu berbicara cinta sepasang kekasih, karena disana ada cinta yang bila seseorang salah meletakkannya, maka ia akan terjatuh dalam kehancuran. Dialah cinta ibadah, dan cinta inilah Inti Sari Cinta dan tujuan diciptakannya manusia. 

Saudariku yang jelita... Dalam setiap ibadah, hendaknya seorang muslim menyertakan tiga hal yang sangat pokok dan teramat penting ini, yaitu :
1. Cinta
2. Harap
3. Takut

Beribadah kepada Allah, harus disertai tiga hal ini wahai saudariku, jika seorang muslim hanya mencukupkan satu saja diantara tiga hal tersebut dalam beribadah maka dia telah terjatuh dalam suatu pemahaman firqah-firqah semisal sufi, Murjiah dan Khawarij. 

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab kecil penjelasan Ba'dhu Fawaaidi Suuratil Faatihah oleh Syaikh Muhammad at-Tamimi dengan syarah Syaikh Shaleh Fauzan halaman : 22-23, jika diterjemahkan bebas beliau mengatakan :

Dan dari pada itu, barangsiapa yang beribadah kepada Allah dengan pengharapan saja maka seperti murjiah. Dan barangsiapa yang beribadah kepada Allah dengan takut saja maka seperti khawarij.[1]

Demikianlah, bahwa Cinta, Harap dan Takut adalah pilar yang utama dalam ibadah karena jika salah satunya ditinggalkan maka hal ini dapat menyebabkan seseorang terjatuh dalam pemahaman yang menyimpang, karena perkara ini adalah pokok bahkan ini adalah rukun ibadah sebagaimana ucapan Syaikh Muhammad at-Tamimi pada halaman 21 : 

Maka tiga hal ini (cinta, harap, takut) adalah rukun ibadah dan memalingkannya untuk selain Allah adalah syirik. [1]

Syaikh Shaleh Fauzan menjelaskan maksud ucapan ini, beliau mengatakan :

Yaitu : Barangsiapa yang mencintai selain Allah maka dia musyrik. Barangsiapa yang mengaharap kepada selain Allah maka dia musyrik. Maka barangsiapa yang takut kepada selain Allah maka dia musyrik.[1]

Cinta, harap dan takut adalah rukun ibadah yang harus ada dalam setiap ibadah kita wahai saudariku muslimah. Jika hanya mencukupkan cinta saja maka ini adalah pemahaman kaum sufi. Jika hanya mencukupkan harap saja, maka seperti murjiah. Dan jika mencukupkan hanya takut saja maka seperti kaum khawarij. Bahkan bila salah satu rukun ibadah baik cinta, harap dan takut ditujukan kepada selain Allah adalah syirik. 

Semoga bermanfaat
__________________________________
[1] Syarh Ba'dhu Fawaaidi Suuratil Faatihah

Related Posts:

CINTA BERTINGKAT-TINGKAT

Hai cantik... Semoga kalian dalam lindungan Allah. Kita berbicara cinta lagi nih. Oya pernahkan kalian berpikir suatu ketika ada sesuatu yang hadir di hati kalian? Rasanya begitu berbunga-bunga dan menggelisahkan jiwamu bukan? Itulah cinta wahai saudariku yang cantik, cinta yang mungkin datang dihatimu secara tiba-tiba tanpa engkau kehendaki. Tapi cinta jenis ini adalah cinta yang ada pada tingkat terendah diantara tingkatan-tingkatan cinta, padahal cinta inilah yang sering kita agungkan. 

Saudarik uyang cantik... Ada disana jenis CINTA yang perlu kita utamakan dan prioritaskan, cinta apakah itu? Dialah cinta ibadah, dan inilah asal dari semua cinta. 

Cinta itu terbagi dalam beberapa keadaan diantaranya : 
A. Cinta ibadah.
B. Cinta yang mengandung kesyirikan.
C. Cinta yang muharramaat, dan
D. Cinta tabiat. 

Cinta antara laki-laki dan wanita yang berlainan jenis adalah masuk pada poin terakhir yaitu cinta tabiat. Cinta ini bisa terpuji dan juga bisa tercela sudariku, tergantung bagaimana nanti pengamalannya. Bahkan dengan cinta tabiaat ini kita bisa jatuh dalam kesyirikan. 

Simaklah ucapan seseorang yang terlalu semangat dan terlalu ingin romantis terhadap kekasihnya ini dan dia tidak menyangka bahwa ucapan ini adalah ucapan yang mengandung kesyirikan. Dia berkata umpamanya :  

"Wahai kekasihku, engkau adalah sandaran hidupku." 
"Engkau adalah matahari-ku."
"Engkau adalah pelita hidupku."
"Engkau adalah tumpuan harapanku."
"Engkau adalah napasku."
"Engkau adalah segala-galanya bagiku.
"Dan aku tidak bisa hidup tanpa-mu."

Dan masih banyak ucapan-ucapan yang semisal ucapan diatas. Simaklah dengan seksama wahai saudariku, ucapan-ucapan diatas adalah ucapan yang berbau syirik. Atau para ulama sering menyebutnya, syirik ini adalah syirik dalam ucapan. 

Saiudariku yang cantik.. Kesyirikan itu banyak macamnya, dan syirik itu bisa dari perbuatan kita semisal ; menyembah dan sujud dihadapan berhala. Bisa juga syirik itu akibat ucapan lisan semisal ucapan cinta diatas dan masih banyak lagi. Salah satu aja dari syair cinta diatas di ucapkan oleh orang yang jatuh cinta kepada kekasihnya maka lisannya telah mengucapkan kata-kata syirik yang dosanya sangat besar dan paling besar diantara dosa-dosa besar. Jadi saudariku... hati-hatilah terlalu puitis dan terlalu romantis. Sehingga kita sesuka hati membuat syair-syair cinta dan puisi-puisi cinta yang membawa kita pada neraka Allah.

Maka wahai saudariku yang cantik, mari kita berbicara cinta dengan kacamata al-Qur'an dan Hadits-hadits yang shahih. Karena jika tidak, kita akan terjatuh dalam dosa karena ucapan dan tulisan-tulisan kita.

Akan datang postingan lengkap tentang hal ini isnyaAllah. Baarakallahu fiikum

___________________________________
www.cantik-ah.blogspot.com  


Related Posts:

MENGAPA WANITA TIDAK MENYADARI BAHWA MEREKA ADALAH GODAAN?

Wanita itu godaan..., dan sungguh dia adalah godaan. Karena itu hendaklah wanita jangan menampakkan auratnya di depan umum karena bisa menimbulkan banyak kerusakan pada jiwa para pemuda yang melihatnya. Bisa jadi orang yang melihatnya bukan justru JATUH CINTA tapi justru menimbulkan syahwat yang menyebabkan ia bermaksiat karena melihat engkau wahai saudariku dan membuatnya pusing kepala. Memang betul wanita ingin diperhatikan dan ingin di puji. Tapi apasih yang didapatkan dari pujian seorang laki-laki yang bukan mahram mu? 

Memang kita tau seseorang mudah tertarik dengan kecantikan sebagaimana ini banyak riwayat yang menguatkan hal ini, seperti Al-Fadhl bin 'Ashim al-Munqiri pernah berkata : 

"Ketika seseorang sedang bertawaf di Ka'bah, tiba-tiba ia melihat seorang wanita cantik. Wanita tersebut menggodanya dan melalaikan hatinya. Maka ia bersenandung :


“Aku tidak menyangka bahwa cinta datang kepadaku.
Ketika thawaf di Baitullah yang mempunyai tirai.
Hingga hatiku terfitnah dan hatiku tidak tenang.
Karena cinta seorang wanita cantik bagai rembulan.
Andai saja aku tidak pernah melihat wajahnya.
Sungguh berat apa yang aku tanggung karena mataku ini.”
(Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa) 


Atau riwayat yang lain . Dikisahkan dari Abu Jabir, adh-Dhabi berkata :

“Bani Kilab datang ke bashrah, lalu aku datang kepada mereka. Ternyata ada seorang wanita bersama anaknya. Aku belum pernah melihat wanita secantik dia. Aku ketika itu masih anak-anak. Aku memandang terus kepadanya, dan wanita itu mengetahui aku memandangnya. Maka ia berkata kepadaku, 'Wahai bocah, betapa kamu memerlukan sesuatu yang dapat menahan pandanganmu. Bukankah kamu pernah mendengar ucapan penyair:

“Barangsiapa memperturutkan kedua matanya pada manusia.
Maka ia senantiasa melihat hal yang terhalang untuk didapatkannya.”

Abu Jabir, adh-Dhabi berkata lagi : Maka aku pun kembali pulang. Demi Allah, aku tidak mampu menjawab, karena saat itu hatiku sedang dipenuhi sesuatu seperti api.” (Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa).

Dua riwayat ini menjelaskan kepada kaum wanita bahwa mereka adalah godaan dan dapat membuat laki-laki kehilangan akal sehatnya bahkan membuat dadanya seperti api sebagaimana ucapan diatas. 

Saudariku yang jelita, tidaklah sepatutnya wanita merasa senang jika ada seorang pria mengagumi kecantikannya setelah memandangnya, karena seringnya kekaguman seorang laki-laki terhadap seorang wanita lebih cenderung karena syahwatnya, perhatikanlah ucapan pujangga ini wahai saudariku. 

“Tatkala aku arahkan pandanganku kepada kecantikan seorang wanita. Maka dada ku seperti ter sayat pedang yang telah dilumuri racun. Pandangan mataku seakan menabur benih-benih pohon Zaqqum. Kemudian ia tumbuh di dadaku dan membunuhku.” 

Padahal orang yang memandang kecantuikan mu itu mungkin dengan syahwat, memuji fotomu setelah melihatnya juga mungkin karena syahwat nya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

“Artinya : Dia mengetahui pandangan mata yang khianat.” (Al-Mukmin : 19)

Ahli syair mengatakan :

“Domba tersesat mengundang perhatian srigala kelaparan.
Mereka haus dan rakus ingin menyantapnya.
Janganlah engkau riang gembira dengan lolongan srigala-srigala itu.
Larilah... selamatkan dirimu.
Karena ia dan rombongannya telah kuat keinginannya.
Untuk menerkammu dan menyantapmu.
Sedangkan engkau tidak mengetahui tipu daya mereka.”
Mereka menggodamu bukan karena mereka mencintaimu tapi karena melihatmu berbusana setengah telanjang yang mengundang syahwat yang terselubung bagi mereka dibalik pandangan-pandangan mata yang khianat itu." 

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

“Artinya : Dia mengetahui pandangan mata yang khianat.” (Al-Mukmin : 19)

Karena itu wanita-lah yang mengundang laki-laki memandang kepadanya padahal ini akan membuat kaum laki-laki berdosa dan engkaupun akan mendapatkan dosanya wahai sudariku yang shalehah. Dari Hudzaifah bin al-Yaman juga berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“Pandangan kepada wanita adalah panah dari panah-panah iblis yang beracun. Siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah membalasnya dengan keimanan yang ia temukan manisnya dalam hatinya.”(HR-al-Hakim dalam al-Mustadrak, 4/313).

Berarti engkau wahai saudariku ketika laki-laki memandang mu maka akan berbekas goresan di hatinya. Jika bukan goresan cinta berarti goresan syahwat. Antara cinta dan syahwat sangat sulit untuk di bedakan. Karena itu ada istilah cinta sejati, yaitu cinta yang berlandaskan kecintaan yang murni dari hati yang suci.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits yang lain :

“Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang siapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah semata, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).  

Berarti wanita itu adalah godaan bagi laki-laki wahai saudariku, terutama yang memandangnya apalagi jika engkau adalah wanita yang cantik dan seluruh wanita itu cantik pada asalnya.

Saudariku yang jelita, marilah mulai menyadari bahwa bahwa kita adalah godaan. Perhatikanlah kisah dan ucapan ini wahai saudariku yang jelita : 

Ibnu Malik pernah berkata, “Telah sampai kepada kami bahwa Sulaiman berkata kepada putranya. “Wahai anakku, berjalanlah di belakang singa-singa, tapi janganlah engkau berjalan dibelakang wanita'.”
(Al-Muntaqa Min Dzammil Hawa).

Laki-laki sebenarnya sanggup berjalan dibelakang sekawanan singa, tapi mereka tidak sanggup berjalan dibelakang sekumpulan wanita.

Aku pernah membaca sebuah syair yang indah dari seorang muslim yang mengatakan : 

“Sungguh, aku sanggup mengalahkan seribu pasukan berkuda dalam pertempuran. Akan tetapi aku tidak sanggup mengalahkan seorang wanita.”

Artinya wanita adalah godaan bagi kaum pria wahai saudariku, apalagi jika engkau membuka auratmu wahai saudari yang cantik, juga memamerkan foto-fotomu yang jelita dan ini bisa berbahaya buatmu dan juga buat kaum laki-laki melihatmu wahai saudariku. Ingin ku tulis kisah orang-orang yang terbunuh karena terlalu cinta dan terlalu bersyahwat terhadap seorang wanita. Bahkan ingin ku tulis kisah seorang wanita yang di bunuh oleh kekasihnya setelah itu laki-laki itupun membunuh dirinya. Bahkan yang lebih tragis banyak wanita muslimah di perkosa lalu di bunuh. Ini semua karena apa wahai saudariku? Karena ulah tangan kita sendiri, Renungkan lah dan marilah kita pikirkan dengan hati kecil kita.

Semoga bermanfaat.

________________________
www.cantik-ah.blogspot.com

Related Posts:

AKU JATUH CINTA

Hai cantik, semoga kalian dalam lindungan Allah. Kita berbicara cinta lagi nih. Oya pernahkan kalian berpikir suatu ketika ada sesuatu yang hadir di hati kalian? Rasanya begitu berbungan-bunga dan menggelisahkan jiwamu kan? Itulah cinta wahai saudariku yang cantik, cinta yang mungkin datang dihatimu secara tiba-tiba tanpa engkau kehendaki. 

Cinta memang indah, dan siapapun mungkin pernah merasakannya. Mungkin timbul pertanyaan dalam diri kita, apakah jatuh cinta dan mengharap agar dicintai itu boleh? 

Saudariku.... perkara cinta memang sangat mengagumkan, bahkan bisa membuat seseorang itu melamun dan menghayalkan sesuatu yang mungkin tidak terjangakau oleh akal dan pikirannya. Seperti sedang berjalan diatas tumpukan bungan sakura. Atau mungkin seperti sedang berada di taman-taman bunga yang indah penuh warna-warni. Hatipun riang bergembira penuh tawa, karena yang ada dihatinya adalah sang kekasih tercinta. Tapi tunggu, sebelum kita berbicara tentang cinta sepasang kekasih, yang pertama yang perlu dipahami bahwa Allah-pun punya rasa cinta. Rasulullah pun juga punya rasa cinta. Para ulama-pun pernah jatuh cinta. Bahkan saat engkau-pun berjalan di kampus mu atau disekolah mu, cinta-pun menyapa hati kecilmu. lalu bagaimana kita menyikapinya?

Engkau boleh JATUH CINTA pada siapapun asal tidak berlawanan dengan konsep cinta kepada Allah. Engkau-pun boleh mencintai orang tua-mu atau adik dan kakak mu. Engkaupun tidak dilarang mencintai teman-teman-mu, bahkan sebagai pria dan wanita engkau-pun berhak mencintai lawan jenis-mu. Namun, sekarang makna cinta itu sungguh telah kabur dan pudar warnanya. Manakah cinta yang sejati itu? Kemanakah ia? Engkau harus mencarinya saudariku, harus engkau mencarinya. Karena hati kita hampir tidak pernah lepas dari jatuh cinta. Bahkan mungkin kita pernah mengatakan pada diri kita, aku sedang jatuh cinta...! :)

Permasalahannya bukan jatuh cintanya wahai saudariku, tapi yang terpenting bagaimana kita akan mengolah cinta yang bersemi di hati kita itu. Sebab cinta bisa mengisi hatimu dimanapun, di kampus, di sekolah, di tempat parkir, di super market, di stasiun kereta, di bandara dan dimanapun engkau berada.

Cinta itu perkara hati wahai saudariku maka para ulama pun jatuh cinta, orang-orang shaleh pun jatuh cinta. Maka mengapa engkau menyalahkan hatimu jika rasa itu hadir mengisi ruang dan relung-relungnya. Dan apalah arti sebuah kehidupan saudariku bila tanpa ada cinta sebagai hiasan hati? Karena memang hati tak kuasa menanggung beban cinta.

Pernah ku mendengar sebuah syair yang diucapkan oleh seorang muslim ketika cinta mengisi ruang dihatinya. Ia berkata :

“Cinta, mengapa ia hadir di hati manusia hebat seperti ku.

Ketika rindu menghiasinya, alangkah gelisahnya jiwa.

Seakan tak ada ruang bagi siapapun untuk menempatinya.

Alangkah berat apa yang dirasakan hati dan aku menduga ini adalah cinta yang datang begitu saja.

Seolah-olah aku sedang memikul langit.

Aduhai mengapa jiwa selalu mengingat-ngingat kecantikan dan ketaatan itu.

Seakan rembulan dimalam yang cerah.

Sungguh aku tau ini cinta yang tidak ku kehendaki kedatangannya.

Lalu mengapa cinta ini hadir dihatiku, padahal aku laki-laki seperti singa.

Amukanku seperti amukan badai.

Kemarahanku seperti suara petir yang mengguntur.

Dan kilatan pedangku seperti matahari yang meluluh lantahkan pasukan berkuda musuh.

Duhai kiranya lesatan panah musuh dalam pertempuran itu membunuhku, itu lebih ringan 

dari lesatan panah-panah cinta.


Karena musuh hanya membidik jasadku, sedangkan cinta membidik ruh dan jasadku.
 
                                        Manakah yang lebih berat untuk ditanggung hamba?

                                                                             ******

Karena itu milikilah E-book AKU JATUH CINTA ini, karena didalamnya membahas semua apa yang dipaparkan diatas dengan mudah dan bahasa yang menarik. Dan E-book ini membahas pula apa saja yang menyababkan cinta itu bersemi dihatimu dan bagaimana menyikapinya? Semoga Ebook ini bermanfaat sebagai motivasi dan dorongan untuk menjadi yang lebih baik dan yang terbaik bagi dunia dan akhirat kita dan bagi orang-orang yang patah hati karena cinta.

Judul Ebook : AKU JATUH CINTA

Penulis : Ummu Rumman 

Harga Ebook : Rp. 50.000 ; 

Pemesanan :  087 866 790 131

Email : rumman.electricalengineering@gmail.com

Bagi yang memesan melalui E-mail bisa langsung mengirim E-mail ke alamat diatas dan langsung mengisi formulir pada halaman login blog www.cantik-ah.blogspot.com dan nanti E-book nya akan dikirim melalui E-mail ke alamat E-mail saudara/saudariku. Pemesanan bisa juga melalui nomer ponsel diatas jika penulis sedang offline dengan format pemesanan : Nama#Alamat#Pesan E-Book

Semoga E-book ini ada manfaatnya bagi anda wahai saudara/saudariku, karena didalamnya terdapat manfaat yang banyak dan nasihat serta ibrah. 

 ******

  Ebook ini mulai ditulis pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2012. 
Di tulis ia ini disela-sela menyusun skripsi-ku. 

 E-book AKU JATUH CINTA ini juga pernah di publikasikan di Yogyakarta pada tahun 2012 oleh :
FORUM STUDI ISLAM MAHASISWA
Sekretariat : Wisma al-Falah (Komplek Masjid Al-Mubarak/Utara
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Jl. Ring Road Selatan, Gg. Kenanga no.11B
Tegalrejo-Tamantirto-Kasihan-Bantul
DI Yogyakarta 55183


Pada Tahun 2015 E-book AKU JATUH CINTA ini dipublikasikan secara pribadi oleh :
www.cantik-ah.blogspot.com

Alamat Penulis saat ini :

Pondok Pesantren al-Furqon al-Islami
Srowo-Sidayu-Gresik-Jawa Timur
Kode Pos 61153

Baarakallahu fiikum.


Related Posts:

KECANTIKAN YANG SEJATI BUKAN PADA ELOKNYA WAJAH

Hai cantik... semoga kalian selalu dalam lindungan Allah. Kecantikan, sebuah kata yang selalu terdengar dan menjadi taman bagi kaum hawa. Apa sebenarnya kecantikan yang sejati itu?
Saudari ku yang cantik... Ternyata kecantikan sejati itu bukan pada wajah yang memikat dan elok dipandang mata wahai saudariku, akan tetapi kecantikan sejati itu ada pada hatimu itu yang membuat orang Jatuh Cinta Wajah yang cantik akan menua dan menjadi keriput. Kulit yang kencang seiring waktu akan menjadi keriput. Tapi kecantikan hati dialah segala-galanya. Pernah seorang muslim berkata tentang wanita yang terindah.

”Alangkah memikat hati perangai yang baik.

Dan sungguh menyejukkan jiwa tutur kata yang santun.

Ia laksana bidadari, padahal ia tak secantik dan seanggun bidadari.

Mengapa aku terpikat?

Apa yang membuat aku terjerat?

Aku bertanya, apakah ini cinta?

Lalu akupun menyadari inilah cinta.

Ia tumbuh dihatiku tatkala aku melihat keanggunan sikap karena ia shalehah.

aku-pun jatuh cinta padahal yang ku cintai tidak seindah rembulan.

Karena ketaqwaannya, ia seakan-akan bidadari-bidadari dalam pingitan.

Atau seolah-olah butiran-butiran permata dalam istana”

*****
Demikian ucapan orang-orang yang yang tidak tertipu dengan kecantikan sesaat, karena ia tau KECANTIKAN yang sejati adalah kecantikan hatinya.  :)

Related Posts:

BIDADARI-PUN JATUH CINTA


Hai saudariku yang cantik... semoga kalian baik-baik saja. Cinta lagi dan cinta lagi, topik yang tidak pernah henti-hentinya diusung oleh manusia, karena memang manusia adalah makhluk paling mulia. Romantika cinta memang begitu menggeliat, tua muda dan lebih-lebih para remaja. Namun saudariku, ada cinta yang terpuji dan ada juga cinta yang tak terpuji. Ada yang dibangun diatas cinta yang hakiki dan ada pula yang membangunnya diatas kedustaan dan dosa. Cintamu itulah ungkapan hatimu yang terdalam, saat bunga-bunga mulai mekar ditaman hati. Dan ketika itu, ternyata engkau telah dewasa wahai saudariku. Jatuh cinta itu boleh karena memang jatuh cinta adalah perkara yang diluar kendali manusia, namun yang terpenting dari semua itu adalah, bagaimana kita mengolah cinta itu menjadi indah dan rindang dedaunannya dan kuat dan kokoh akar-akarnya. Jadi tidak perlu cemas wahai saudariku yang cantik, karena bidadari-pun Jatuh Cinta kepada suami-suami mereka kelak apalagi kita?!! 

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

“Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan sebaya umurnya.” 
(QS. Al-Waaqi'ah : 35-37)

Bidadari-pun memiliki perasaan cinta saudariku, maka pantas jika engkau-pun memilikinya. Apalah kita dibanding bidadari surga. Hanya yang berbeda adalah cinta mereka murni namun cinta kita telah ternoda. Cinta mereka suci namun cinta kita tidak demikian. Jangan khawatir, kita-pun bisa seperti mereka para bidadari. Tapi saudariku, semua harus ada yang dikorbankan sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya. Yah.. pengorbanan dan pengabdian adalah tanda cinta bukankah seperti itu? Pernah ku dengar ucapan seorang penyair yang berkata tentang cinta : 

“Cinta adalah bunga-nya sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah tangkainya. Cinta adalah dedaunan-nya sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah batang-batangnya. Cinta adalah akar-akar-nya sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah airnya."   

Ku dengar pula perkataan penyair yang lain : 

"Cinta adalah ruh-nya kehidupan sedangkan pengorbanan dan pengabdian adalah anak tangga untuk mencapai puncaknya."   

Kitapun bisa bercinta sebagaimana bidadari surga, namun... harus ada pengorbanan wahai saudariku, harus ada pengorbanan atas nama Cinta Yang Sejati..! 

Baarakallahu fiikum.



Judul Ebook : AKU JATUH CINTA

Penulis       : Ummu Rumman

Related Posts:

BERATNYA MEMIKUL CINTA

Hai cantik... Semoga Allah merahmati kalian. Kita akan berbicara tentang cinta lagi. Yah..,cinta dan cinta lagi itulah pembahasan yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita sedetik-pun. Tidak mengapa saudariku yang cantik.. karena Allah-pun berbicara tentang cinta.  

Saudariku yang jelita... Allah, Dia-lah Dzat yang menggenggam hati setiap manusia dan Dia memasukkan cinta ke dalam hati setiap anak adam siapapun dia. Cinta adalah perkara yang agung, yang tidak akan tercela ia jika dilandaskan pada fitrah yang lurus yang sesuai dengan tuntunan syariat Allah. Bukan-kah para ulama pernah jatuh cinta..? Bukankah para Nabi-pun pernah mencintai...? Bahkan bidadari pun jatuh cinta? Karena itu, kita adalah manusia biasa yang memang sudah di fitrahkan untuk mencinta. bahkan seolah-olah kita lebih memilih untuk "memikul gunung" dari pada memikul cinta. Allah berfirman : 

“Artinya : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” (Al-Baqarah : 286).

Cukuplah satu ayat ini yang dapat menggambarkan betapa beratnya cinta ketika ia menghiasi hati dan mengisi ruang-ruangnya. Sebagian ulama terdahulu seperti Thawush menafsirkan maksud "...Janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” adalah CINTA. Karena memang sifat manusia ditabiati sangat lemah jika hati telah dipenuhi cinta

Saudariku yang jelita... Masih banyak lagi ayat-ayat al-qur'an kita yang mulia yang berbicara tentang cinta yang mulia ini. Fahamilah saudariku hakikat cinta yang sebenarnya dari sumbernya yang murni yaitu al-Qur'an dan sunnah Nabi-Nya. Karena kalianlah target akhir dari kisah cinta  itu dari sekian banyak orang-orang yang mengatakn cinta padamu padahal itu hanyalah jebakan. Segera milikilah E-book Cinta..!

Judul Ebook : CINTA

Penulis       : Ummu Rumman

Related Posts:

MEMIKUL CINTA ITU BERAT

Hai cantik... Semoga Allah merahmati kalian. Kita akan berbicara tentang cinta lagi. Yah..,cinta dan cinta lagi itulah pembahasan yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita sedetik-pun. Tidak mengapa saudariku yang cantik.. karena Allah-pun berbicara tentang cinta.  

Saudariku yang jelita... Allah, Dia-lah Dzat yang menggenggam hati setiap manusia dan Dia memasukkan cinta ke dalam hati setiap anak adam siapapun dia. Cinta adalah perkara yang agung, yang tidak akan tercela ia jika dilandaskan pada fitrah yang lurus yang sesuai dengan tuntunan syariat Allah. Bukan-kah para ulama pernah jatuh cinta..? Bukankah para Nabi-pun pernah mencintai...? Bahkan bidadari pun jatuh cinta? Karena itu, kita adalah manusia biasa yang memang sudah di fitrahkan untuk mencinta. bahkan seolah-olah kita lebih memilih untuk "memikul gunung" dari pada memikul cinta. Allah berfirman : 

“Artinya : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” (Al-Baqarah : 286).

Cukuplah satu ayat ini yang dapat menggambarkan betapa beratnya cinta ketika ia menghiasi hati dan mengisi ruang-ruangnya. Sebagian ulama terdahulu seperti Thawush menafsirkan maksud "...Janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tidak sanggup kami memikulnya.” adalah CINTA. Karena memang sifat manusia ditabiati sangat lemah jika hati telah dipenuhi cinta

Saudariku yang jelita... Masih banyak lagi ayat-ayat al-qur'an kita yang mulia yang berbicara tentang cinta yang mulia ini. Fahamilah saudariku hakikat cinta yang sebenarnya dari sumbernya yang murni yaitu al-Qur'an dan sunnah Nabi-Nya. Karena kalianlah target akhir dari kisah cinta  itu dari sekian banyak orang-orang yang mengatakn cinta padamu padahal itu hanyalah jebakan. Milikilah E-book Cinta ini segera..!


Judul Ebook : CINTA

Penulis       : Ummu Rumman





Related Posts:

PACARAN ISLAMI?

 Hai gadis.... Apa kabar semua nih... marilah sejenak kita membahas tentang pacaran islami, adakah dalam islam...? 

Saudariku... Jika kita bertanya pada adek-adek kita anak-anak muda usia SMP, SMA juga kepada mahasiswa dan mahasiswi di perguruan tinggi, apakah pacaran itu? Maka akan beragam jawaban yang ada. Atau bisa jadi mereka akan mengatakan pacaran itu boleh, dengan berbagai macam alasan.

Saudariku... Pacaran adalah bentuk ekspresi kejiwaan muda-mudi di usia peralihan. Dari masa anak-anak menuju masa remaja. Pendapatpun bermunculan. Da yang mengatakan, pacaran itu boleh ko, asal tidak melakukan hal-hal yang terlarang. Yang kedua mengatakan, pacaran itu boleh ko, asalkan tidak berdua-duaan. Trus mana yang bener, apakah memang benar ada pacaran islami..? 

Untuk melihat permasalahan ini, kitra harus berada pada titik nol. Artinya kita harus objektif dan ilmiyah dan meninjaunya dari kaca mata Islam. Karena itu kita harus merujuk pada agama kita yang mulia ini berdasarkan dalil-dalilnya. 

Saudariku... 
Tidak satupun perkara yang ada kecuali telah ada petunjuknya dari Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Seorang laki-laki tidak boleh berduaan dengan seorang wanita, dan wanita tidak boleh bepergian kecuali disertai mahramnya.” (HR.Bukhari, dalam Kitab Jaza' ash-Shaid, no.1862, dan Muslim, dalam Kitab al-Hajj, no.424)

Berduaan dengan wanita tidak diperbolehkan, sebagaimana hadits diatas. 

Sahabat Nabi kita yaitu Jabir juga menuturkan bahwa Nabi kita bersabda :

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seseorang beduaan dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya. Sebab, ketiganya adalah setan,” (HR.Ahmad dalam al-musnad 3/339,dan dalam shahih al-Jami', no. 6506)

Makna beriman kepada Allah dan hari akhir adalah orang yang beriman adalah orang yang berilmu dan orang yang verilmu adalah yang takut pada hari kiyamat. Wallahu a'lam.

Saudariku...
Imam kita adalah Nabi dan Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan semua itu kepada kita tanpa tertinggal satu syariatpun. Kemudian dari Jabir bin Sumarah berkata bahwa, “Umar radhiyallahu'anhu berkhutbah kepada manusia di al-Jabiyah, dengan mengatakan, 'Sesungguhnya Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di semisal tempatku ini, lalu beliau bersabda :

“Ketahuilah, janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, sebab ketiganya adalah setan.” (HR.Ahmad dalam al-musnad 1/26, dan at-Tirmidzi, no 2166, Kitab al-Fitan).

Jika berduaan saja tidak diperbolehkan, maka apakah pacaran diperbolehkan wahai saudariku? Jika menjawab dengan hati niscaya jawaban itu lebih dekat kepada kebenaran InsyaAllah. Tapi jika menjawab dengan hawa nafsu kita, kebenaran seterang apapun tidak akan pernah dapat diterima walau seterang mentari di siang hari. Bagi orang yang fitrahnya masih lurus dan bersih, maka tidak diragukan lagi dia akan menjawab dengan jawaban yang tepat, bahwa pacaran itu tidak diperbolehkan! Baik pacaran Islami maupun selainnya, karena pacaran Islami itu-pun tidak akan pernah ada dalam islam wahai saudariku. Pacaran itu hanya ada saat setelah kita melangsungkan aqad pernikahan sebagaimana telah datang riwayat dari Ibnu Abbas bahwa Nabi kita Salallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Tidak diketahui (yang lebih bermanfaat) bagi dua orang yang bercinta seperti nikah.” 
(HR. Ibnu Majah, no. 1847, Kitab an-Nikah, al-Hakim, 2/160; al-Baihaqi, no. 7/78 dan disahihkan al-Albani dalam as-Shilsilah ash-Shahihah, no. 624)

Semoga bermanfaat. Baarakallahu Fiikum

Related Posts:

ANTARA DAULAH ISLAMIYAH, JIHAD, DAN TAUHID

Wahai saudara dan saudariku... 

Agama islam adalah agama yang indah, agama yang sempurna, syariatnya telah lengkap dari segala sisinya, tidak tersisa suatu kebaikan pun kecuali telah datang penjelasannya, dan tidak ada suatu kejelekan pun kecuali telah datang peringatan atasnya. Agama islam adalah agama yang didalamnya Allah telah menetapkan syariat dan hukum-hukum yang kesemuanya adalah inti, tidak ada kulit dalam islam. Baik itu shalat, puasa, zakat, jihad, hukum rajam, tauhid (mengesakan Allah dalam rububiyyah, uluhiyyah, dan asma wa shifat) dan lain sebagainya. 

Syariat-syariat itu memang harus dilaksanakan secara seksama jika memungkinkan wahai saudara dan saudariku, namun jika tidak, maka tidak semestinya ditinggalkan semuanya. Seumpama shalat, tetap wajib dilaksanakan dalam kondisi apapun, baik sehat maupun sakit bagi setiap orang yang telah mukallaf, demikian juga zakat (baik zakat fitrah maupun zakat harta), tetap wajib dikeluarkan zakatnya jika telah datang waktunya atau jika telah sampai nishab. Demikian juga puasa ramadhan wajib bagi setiap mukallaf untuk melaksanakannya kecuali ada udzur-udzur syar’i seperti sakit dan yang semisalnya. 

Demikian juga tauhid, harus tetap ditegakkan pada setiap individu, baik yang muda maupun yang tua dan wajib juga mendakwahkannya, mengamalkannya bahkan dalam setiap desah nafas kita. 

Demikian juga jihad, harus tetap dilaksanakan jika memang kondisinya adalah kondisi yang mengharuskan jihad seperti kaum muslimin diserang dan diperangi oleh orang-orang kafir. Dan ilmu tentang jihad ini memang perlu dipahami secara syar’i bagaimana hukum-hukumnya dan syarat-syaratnya, apakah jihad dilakukan sendiri-sendiri atau bersama ulil amri? Dalam kondisi jihad, apakah perlu ada bendera jihad atau tidak? Dan jihad itu apakah harus membunuh semua jenis orang kafir atau tidak? Apakah harus berhadapan secara langsung dengan musuh yang memerangi kita atau tidak? Dan masih banyak lagi indikasi-indikasi jihad yang syar’i, dan itu semua butuh kepada ilmu.

Demikian juga hukum rajam, dia tetap harus dilaksanakan jika orang yang melakukan perbuatan zina tersebut memang benar-benar berzina dan ada empat orang saksi, atau ada indikasi lain yang memungkinkan diterapkannya hukum rajam seperti pengakuan langsung dari pelaku zina, atau indikasi lain seperti terjadinya kehamilan pada wanita terebut.[1]

Namun permasalahannya, apakah syariat hukum rajam bisa diterapkan sekarang ini? Jawabanya tentu saja tidak, kecuali jika telah terbentuk daulah islamiyah! Lalu apa yang mesti kita lakukan jika tidak ada daulah islamiyah? Kewajiban kita adalah bersabar dan bertaqwa semampu kita berdasarkan firman Allah :

“Artinya, Bertaqwalah kalian kepada Allah semampu kalian” (QS.At-Taghaabun : 16)

Untuk itu, maka wajib bagi kita menjemput sebab-sebab yang syar’i agar tegaknya daulah islamiyah. Dan di antara sebab-sebab itu adalah menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, berdakwah (amar ma’ruf nahi mungkar), dan bersabar. Imam Bukhari mengatakan :

“Ilmu itu sebelum berkata dan berbuat.”[2]

 Ucapan ini bukan tanpa alasan, imam bukhari membawakan dalil firman Allah :

“Artinya, Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu…” (QS. Muhammad : 19)

Wahai saudara dan saudariku, kata i’lam (ketahuilah) pada ayat diatas, adalah fi’il amr (kata kerja perintah untuk satu orang laki-laki). Artinya, yang Allah ajak bicara adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan oleh Allah untuk mengilmui, dan yang harus beliau ilmui yang pertama kali adalah LAA ILAAHA ILLALLAH. Ini menunjukkan bahwa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun diperintahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk mempelajari TAUHID. Dan tentunya, kita sebagai umatnya lebih wajib lagi untuk mempelajari tauhid ini, karena mempelajari tauhid pasti menjelaskan tentang bahaya KESYIRIKAN, karena syirik adalah lawan dari TAUHID dan merupakan dosa yang paling besar.

Tapi saudara dan saudariku, sungguh sangat mengherankan bila ada orang yang ingin menegakkan daulah islamiyah tapi sangan anti dan sangat membenci dengan dakwah tauhid. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri orang yang paling pertama diperintahkan oleh Allah untuk mempelajari ilmu Tauhid tersebut, lalu bagaimana kita bisa mengesampingkan tauhid yang teramat penting ini? Jihad itu wahai saudara dan saudariku akan benar jika kita telah belajar tauhid, karena banyak orang yang berjihad tapi dalam jihadnya ia berbuat syirik yang nyata, seperti menggunakan ilmu kebal supaya tidak tembus peluru dll.  

Saudara dan saudariku.. Bukankah Rasulullah pernah terluka saat perang uhud? Lalu mana ilmu kebal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Padahal beliau-lah orang yang seharusnya lebih butuh kepada ilmu kebal itu dibandingkan kita, karena beliau berperang setiap waktu, sedangkan kita hanya diam-diam saja dirumah, inilah realita yang terjadi. Belum lagi masyarakat kita yang penuh dengan ritual kesyirikan setiap waktu dan setiap saat, baik dalam keadan sempit maupun lapang. Lalu mana mungkin akan tegak syariat islam, mana mungkin akan tegak daulah islamiyah jika rakyat kita masih bergelimang dalam kubangan kesyirikan? Ini sangat ironis. 

Mungkin ada yang akan berkata, “Ah.. itu gampang! Jika nanti kami menang dalam pemilihan umum dan kami memegang tampuk kekuasaan, itu bisa dirubah dengan membuat aturan-aturan yang melarang mereka berbuat syirik! Kan sudah tegak daulah islamiyah, tentu akan mudah mengendalikan mereka!”

Atau mungkin ada sebagian lagi yang berkata, “Yang penting daulah islamiyah tegak dulu lah, urusan syirik menyirik itu gampang..! Kalau sudah ada daulah, tentu mereka akan terikat oleh hukum yang berlaku.” 
Na’am, jika seperti itu alasanya, maka ketahuilah wahai saudara dan saudariku bahwa sebelum kita sungguh telah ada seorang pemimpin yang adil yaitu raja Najasy. Dia bahkan orang yang lebih baik dari kita, karena dia beriman kepada Nabi saat Nabi masih hidup dan dia menjadi seorang muslim sejati ditengah-tengah kaumnya yang kafir. Dia adalah raja diraja yang menguasai negara, dia juga memiliki kekuasaan, dan dia juga memiliki daulah. Namun apakah dia sanggup merubah rakyatnya? 

Sejarah membuktikan bahwa raja Najasy tidak bisa merubah rakyatnya padahal dia adalah raja, dia memiliki daulah.[3] Dan ketika ia meninggal, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yang men-shalat-kannya dengan shalat gaib. Ini menunjukkan bahwa, tidak seorangpun yang menshalatkan jenazah raja Najasy di negerinya, karena rakyatnya tidak ada yang beriman kepada Allah. 

Maka merubah rakyat itu tidak semudah yang dibayangkan. Jika ingin merubah mereka, maka dakwahkan kepada mereka dakwah tauhid, karena dakwah tauhid adalah dakwah yang harus di utamakan, karena ini adalah awal dakwah para Nabi seluruhnya. 

Allah berfirman :
“Artinya, Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (seorang) Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) :  “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” (QS. AN-Nahl :36)

Dari ayat diatas bahwa bagi tiap-tiap umat, Allah utus seorang Rasul, yang dakwah mereka adalah, “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” Ini adalah makna kalimat syahadat.

Allah juga berfirman :
“Artinya, Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul-pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya : “Bahwasannya tidak ada tuhan (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku.” (QS. Al-Anbiyaa’ : 25)

Dapat diambil faedah dari ayat diatas bahwa, semua Rasul sebelum Nabi Muhammad dakwahnya diatas Tauhid. Karena kalimat Rasuulun (mohon melihat teks arab ayat diatas pada al-qur’an) adalah nakirah (tidak tertentu), sebelumnya didahului oleh Huruf Maa (lihat juga teks arab ayat diatas pada al-qur’an) yang bermakna Nafiy, maka dalam kaidah ushul fikih bahwa kalimat nakirah (tidak tertentu) dalam konteks negatif atau dalam konteks Nafiy, akan memberikan makna yang umum yang berarti, mencakup semua Rasul yang pernah ada.[4]   

Dan demikianlah para Nabi, mereka memulai dakwahnya dengan seutama-utama dakwah yaitu tauhid dan tidak pernah ditemukan para Nabi memulai dakwah mereka dengan jihad, tidak pernah pula memulai dakwahnya dengan khilafah, tidak pernah pula ditemukan mereka memulainya dakwahnya dengan politik dan partai-partai wahai saudara dan saudariku, baik yang bernuansa islami maupun tidak, karena dakwah yang tidak dimulai dengan dasar ilmu dan tauhid, maka dakwah itu seperti fatamorgana ditengah gurun pasir yang gersang, yang dilihat oleh para musafir yang hampir mati karena kehausan. 

Saudara dan saudariku.. Kita tidak menafikan jihad karena memang jihad adalah penting, kita juga tidak menafikan daulah islamiyah dan pentingnya kekhalifahan karena itu juga merupakan impian setiap muslim. Namun yang paling penting dari yang penting diatas, yaitu kita harus mendakwahkan tauhid terlebih dahulu, karena tauhid adalah tujuan utama dakwah. Tauhid-lah yang dapat mempersatukan umat, tauhid-lah yang dapat memperbaiki masyarakat. 

Kita harus merubah masyarakat dari hal yang mendasar bukan dari cabang-cabangnya yaitu setelah terbentuknya khilafah dll. Apapun bentuknya, dengan nama apapun atau atas dasar kaidah manapun tetap dakwah harus dimulai dengan tauhid. 

Mungkin kita pernah mendengar sebuah kaidah dakwah yang berbunyi :  “Kebenaran yang tidak terorganisir, akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir.” Dari kaidah ini maka muncul-lah opini dan slogan “Ayo kita bangun “kebenaran” yang terorganisir supaya dapat mengalahkan kejahatan yang terorganisir, atau dalam istilah lain adalah membangun partai islami”. Semoga Allah menjaga kita dari hal ini.
  
Saudaraku muslim yang mulia. Mungkin perlu dipertanyakan mengapa begitu gigihnya Rasulullah memulai dakwah tauhid ketika di mekkah selama 13 tahun dan berlanjut lagi ketika di madinah selama 10 tahun. Ada apa gerangan sehingga Beliau terus menerus menyerukan dakwah tauhid ini, bahkan sampai beliau mendapatkan cercaan dan makian, tuduhan gila, tuduhan sebagai penyihir, bahkan sampai terjadi kontak fisik dan pemukulan terhadap Nabi oleh kaumnya. 

Jawabanya ada pada surat al-Muddatstsir. Disebutkan oleh syaikh at-Tamimi dengan terjemahan bebasnya bahwa, “Beliau diutus oleh Allah untuk memperingatkan dari syirik dan menyeru kepada tauhid.”[5] Dalilnya adalah firman Allah :   
                                  
“Artinya, Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah”. (Al-Mudatstsir : 1-7)

Makna Qum fa Andzir (Bangunlah, lalu berilah peringatan) yaitu : memperingatkan dari kesyirikan dan menyeru kepada tauhid. [5]

Makna wa Rabbaka Fakabbir (Tuhanmu agungkanlah) yaitu : agungkan dengan tauhid.[5]

Makna wa Tsiyaabaka Fathahhir (Dan pakaianmu bersihkanlah) yaitu : Sucikanlah amal perbuatanmu dari kesyirikan.[5]

Makna war Rujza fahjur (Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah) yaitu : war Rujza = berhala-berhala dan fahjur =  meninggalkan berhala-berhala dan ahlinya (yaitu para penyembah berhala) dan berlepas diri dari berhala-berhala tersebut beserta ahlinya.[5]

Cukup dalil-dalil diatas sebagai hujjah bahwa dakwah itu harus dimulai dari tauhid, dari awal hingga akhir wahai saudara dan saudariku. 

Sebagai penguat, marilah kita perhatikan bagaimana kesamaan dakwah para Nabi yang Allah ‘Azza wa Jalla ceritakan dalam al-Qur’an tentang misi tauhid yang mereka emban. Allah berfirman tentang Nabi Nuh dan bagaimana dakwah beliau :

“Artinya, Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata : “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (QS. Al-A’raf : 59)

Allah juga berfirman tentang Nabi Hud :

“Artinya, Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. 
Ia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (QS. Al-A’raf : 65)

Allah juga berfirman tentang kisah Nabi Shaleh :

“Artinya, Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. 
Ia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya…” (QS. Al-A’raf : 73)

Allah juga berfirman tentang kisah Nabi Luth :

“Artinya, Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk mad-yan saudara mereka Syu’aib. Ia berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya…” (QS. Al-A’raf : 85)

Perhatikanlah wahai saudaraku dan saudariku, semua Nabi dakwahnya dakwah Tauhid, dan yang pertama kali diserukan oleh mereka adalah “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya. Dan ini tidak lain adalah tauhid, mengajak untuk menjauhi syirik, setelah itu baru memperingatkan kaumnya dari kemaksiatan-kasiatan lainnya. Ini dalil yang jelas. 

Dari itu, mari kita meraih daulah islamiyah dengan ilmu, yaitu kita perbaiki individu-individu masing-masing dengan mendakwahkan ilmu, dan ajak mereka untuk mau menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, menndakwahkan tauhid dan menjauhi syirik baru kemudian dengan sendirinya akan terbentuk daulah islamiyah sebagaimana yang terjadi pada masa Rasulullah dan para khalifah-khalifah Rasulullah yang lurus setelah Beliau. Sebagai penutup, sangat indah ucapan ini :

 “Tegakkanlah negara Islam di dalam hatimu, niscaya akan tegak Islam di negaramu.”[6]

Wallahu a’lam.

----------------------------------------------
[1] Faedah kajian kitab al-Ushul min Ilmil Ushul. 
[2] Majmu’u Mutuunil Aqiidati wat-Tauhiidi, Bab al-Ushuulu as-Tsalaatsatu, hal : 3
[3] Faedah kajian kitab Sittu Durar bersama. 
[4] Faedah kajian kitab Minhaajul Firqatin Naajiyah dan kitab al-Ushul min ‘Ilmil Ushul.
[5] Majmu’u Mutuunil Aqiidati wat-Tauhiidi, Bab al-Ushuulu as-Tsalaatsatu, hal :11
[6] Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas, hal : 575.  Penerbit : Pustaka Imam Syafi’i.

Related Posts: